Silahkan di
share pada teman-teman
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
ULAMA MEMBIARKAN PENYEMBAH BERHALA
Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّ مِن بعْدِي مِنْ أُمَّتِي قَوْمًا يَقْرَؤُنَ اْلقُرآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَلاَقِمَهُمْ يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإسْلاَمِ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ اْلإسْلاَمِ كمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مَنَ الرَّمِيَّةِ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ
إنَّ مِن بعْدِي مِنْ أُمَّتِي قَوْمًا يَقْرَؤُنَ اْلقُرآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَلاَقِمَهُمْ يَقْتُلُوْنَ أَهْلَ اْلإسْلاَمِ وَيَدَعُوْنَ أَهْلَ اْلأَوْثَانِ، يَمْرُقُوْنَ مِنَ اْلإسْلاَمِ كمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مَنَ الرَّمِيَّةِ، لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ
“Sesungguhnya setelah wafatku kelak akan ada kaum yang pandai
membaca al-Quran tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka. Mereka
membunuh orang Islam dan membiarkan
penyembah berhala (disini yang
dimaksud penyembah berhala ausan Ka’bah),
mereka lepas dari Islam seperti panah yang lepas dari busurnya seandainya
(usiaku panjang dan) menjumpai mereka (kelak), maka aku akan memerangi mereka
seperti memerangi (Nabi Hud) kepada kaum ‘Aad “.(HR. Abu Daud, kitab Al-Adab
bab Qitaalul Khawaarij : 4738)
“Belum terjadi kiamat sehingga
orang-orang dari umatku kembali
menyembah berhala-berhala (yang dimaksud berhala ausan ka’bah) selain Allah”. (HR. Abu Dawud)
Dajjal adalah bacaan Al-Quran, shalat dan
puasanya lebih baik dari para sahabat Nabi SAW,
Padahal
kita tahu bahwa semua sumber ajaran agama islam setelah Nabi SAW wafat adalah
dari para sahabat, terutama Hadits, tetapi dikatakan bahwa Dajjal lebih baik
dari mereka semua (para sahabat), dan dajjal yang melindungi orang untuk
menyembah berhala ausan kabah. Dan dajjal yang mengajarkan untuk berhaji dan
umrah, sedangkan haji dan umrah melakukan bercukur atau memotong rambut. Sedang
haji dan umrah juga menyembah berhala ausan kabah.
Diriwayatkan
dari Abu Said Al-Khudri Ra berkata:
“Saat Rasulullah
saw sedang membagi-bagikan ghanimah (rampasan perang), datanglah seseorang dari
Bani Tamim dengan pakaian yang pendek (bagian bawahnya), di antara kedua matanya ada tanda bekas sujud yang menghitam,
lalu ia berkata: “Berbuat adillah wahai Rasulullah!”
Rasulullah Saw bersabda: “Celakalah engkau, siapa
yang akan berbuat adil jika aku tidak berbuat adil? Maka engkau akan binasa dan
rugi jika aku sendiri tidak berlaku adil.”
Lalu Rasulullah Saw bersabda: “Akan datang suatu
kaum kelak seperti dia, baik perkataannya, tapi buruk kelakuannya. Mereka
adalah seburuk-buruk makhluk. Mereka mengajak kepada Kitabullah, tetapi mereka
sendiri tidak mengambil darinya sedikitpun.
Mereka
membaca Al Quran, tetapi tidak melebihi kerongkongannya. Kalian akan mendapatkan bacaan Al-Qur’an mereka lebih baik
dari kalian dan shalat dan puasa mereka lebih baik dari kalian. Mereka
akan melesat meninggalkan Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Mereka mencukur kepala serta mencukur kumisnya, pakaian
mereka hanya sebatas setengah betis mereka.” Setelah Rasulullah Saw
menjelaskan ciri-ciri mereka, Rasulullah Saw bersabda: “Mereka akan membunuh
para pemeluk Islam dan melindungi penyembah berhala!
(disini yang dimaksud berhala ausan Ka’bah)” [Diriwayatkan dalam kitab:
Bukhari fi kitab dad’ al-khalq Bab “Alamah An-Nubuwwah”, An-Nisai’ fi khasa-is
hal 43, 44, Muslim fi Kitab Az-Zakah Bab At-Tahdzir Min Zinah Ad-Dun-ya, Musnad
Imam Ahmad juz I hal 78, 88, 91)
Dajjal
mengajarkan mengaji Alquran pada pengikutnya dan membiarkan pengikutnya
menyembah berhala ausan ka’bah.
Dalam hadits lain Nabi saw bersabda :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ
اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ
حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ
“Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur,
yang membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn
(kurun / generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi
akhir mereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam Thabrani di
dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam Ahmad di
dalam musnadnya)
Sesungguhnya syafa'atku diperuntukkan
bagi umatku yang sama sekali tidak berbuat syirik kepada Allah. (HR. Ahmad)
Nabi
juga bersabda :
سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُونَ الْقِيلَ وَيُسِيئُونَ الْفِعْلَ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ لاَ يَرْجِعُونَ حَتَّى يَرْتَدَّ عَلَى فُوقِهِ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ طُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَقَتَلُوهُ يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ
سَيَكُونُ فِى أُمَّتِى اخْتِلاَفٌ وَفُرْقَةٌ قَوْمٌ يُحْسِنُونَ الْقِيلَ وَيُسِيئُونَ الْفِعْلَ وَيَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنَ الرَّمِيَّةِ لاَ يَرْجِعُونَ حَتَّى يَرْتَدَّ عَلَى فُوقِهِ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ طُوبَى لِمَنْ قَتَلَهُمْ وَقَتَلُوهُ يَدْعُونَ إِلَى كِتَابِ اللَّهِ وَلَيْسُوا مِنْهُ فِى شَىْءٍ مَنْ قَاتَلَهُمْ كَانَ أَوْلَى بِاللَّهِ مِنْهُمْ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا سِيمَاهُمْ قَالَ : التَّحْلِيقُ
“Akan
ada perselisihan dan perseteruan pada umatku, suatu kaum yang memperbagus
ucapan dan memperjelek perbuatan, mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melewati
kerongkongan, mereka lepas dari Islam sebagaimana anak panah lepas dari busurnya,
mereka tidak akan kembali (pada Islam) hingga panah itu kembali pada busurnya.
Mereka seburuk-buruknya makhluk. Beruntunglah orang yang membunuh mereka atau
dibunuh mereka. Mereka mengajak
pada kitab Allah tetapi justru mereka tidak mendapat bagian sedikitpun dari
Al-Quran.
Barangsiapa yang memerangi mereka, maka orang yang memerangi lebih baik di sisi
Allah dari mereka “, para sahabat bertanya “ Wahai Rasul Allah, apa ciri khas
mereka? Rasul menjawab “ Bercukur gundul “. (Sunan Abu Daud : 4765)
Bercukur
gundul dilakukan pada saat ibadah haji dan umrah, artinya orang yang menyembah
berhala kabah pada waktu haji, kabah adalah berhala ausan.
Nabi
juga bersabda :
سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة
سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة
“
Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sebaik-baik manusia (Hadits
Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar
dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika
kalian berjumpa dengan mereka, perangilah mereka, karena memerangi mereka
menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “. (HR. Imam Bukhari 3342)
Dalam
hadits lain Nabi bersabda :
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ
يَخْرُجُ نَاسٌ مِنَ اْلمَشْرِقِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْانَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا قَطَعَ قَرْنٌ نَشَأَ قَرْنٌ حَتَّى يَكُوْنَ آخِرُهُمْ مَعَ اْلمَسِيْخِ الدَّجَّالِ
“ Akan muncul sekelompok manusia dari arah Timur, yang
membaca al-Quran namun tidak melewati tenggorokan mereka. Tiap kali Qarn (kurun
/ generasi) mereka putus, maka muncul generasi berikutnya hingga generasi akhir mereka akan bersama dajjal “ (Diriwayatkan imam
Thabrani di dalam Al-Kabirnya, imam imam Abu Nu’aim di dalam Hilyahnya dan imam
Ahmad di dalam musnadnya)
Pengharaman dan Larangan Melaksanakan Ibadah disekitar
Ka’bah (berhala ausan) baik ibadah Thawaf, Haji dan Umrah di Mekah dan Madinah
oleh Imam Mahdi.
Setelah Imam Mahdi
memberi petunjuk kepada umat islam bahwa kabah adalah berhala ausan maka umat
islam mengharamkan orang melaksanakan ibadah haji dan umroh sehingga ulama dan
pengikutnya tidak diperbolehkan melakukan thawaf, haji dan umrah. Karena kabah
adalah berhala ausan, dengan kata lain, Dajjal dan pengikutnya tidak dapat
masuk ke mekah dan madinah.
hadits yang diriwayatkan dari Anas r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w.
bersabda: “Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali hanya Makkah dan Madinah yang tidak. Tiada suatu lorong pun
dari lorong-lorong Makkah dan Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat
yang berbaris rapat untuk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turun lah di suatu
tanah yang berpasir ( di luar Madinah ) lalu kota Madinah bergoncanglah
sebanyak tiga goncangan dan dari goncangan-goncangan itu Allah akan
mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik (dari Makkah – Madinah) .” (Riwayat
Muslim)
Hadits Bukhari 1746
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ رُعْبُ الْمَسِيحِ
الدَّجَّالِ لَهَا يَوْمَئِذٍ سَبْعَةُ أَبْوَابٍ عَلَى كُلِّ بَابٍ مَلَكَانِ
Al Masihud-Dajjal
yg ditakuti tak akan dapat memasuki kota Madinah.
Pada hari itu Madinah memiliki tujuh pintu yg setiap pintunya akan ada dua
malaikat (yang menjaganya) . [HR.
Bukhari No.1746].
Hadits Bukhari No.1746 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami ['Abdul 'Aziz bin
'Abdullah] berkata, telah menceritakan kepada saya [Ibrahim bin Sa'ad] dari
[bapaknya] dari [kakeknya] dari [Abu Bakrah radliallahu 'anhu] dari Nabi
sawbersabda: "Al Masihud-Dajjal yang
ditakuti tidak akan dapat memasuki kota Madinah.
Pada hari itu Madinah memiliki tujuh pintu yang setiap pintunya akan ada dua
malaikat (yang menjaganya) ".
Hadits Bukhari 1747
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي
مَالِكٌ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُجْمِرِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ
وَلَا الدَّجَّالُ
Pada pintu gerbang kota Madinah ada para malaikat (yang
menjaganya) sehingga wabah penyakit & Al Masihud-Dajjal
tak akan dapat memasukinya. [HR.
Bukhari No.1747].
Hadits Bukhari No.1747 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] berkata,
telah menceritakan kepada saya [Malik] dari [Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir]
dari [Abu Hurairah radliallahu 'anhu] berkata; Rasulullah saw bersabda:
"Pada pintu gerbang kota Madinah ada para malaikat (yang menjaganya)
sehingga wabah penyakit dan Al Masihud-Dajjal tidak
akan dapat memasukinya".
Hadits Bukhari 1748
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ
حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ حَدَّثَنَا أَبُو عَمْرٍو حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنِي
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلَّا سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ
إِلَّا مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلَّا
عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ صَافِّينَ يَحْرُسُونَهَا ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ
بِأَهْلِهَا ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ
Tidak ada suatu negeripun
yg tak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah & Madinah, karena tak ada satu
pintu masukpun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yg
berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali
sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir & munafiq daripadanya. [HR.
Bukhari No.1748].
Hadits Bukhari No.1748 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Al
Mundzir] telah menceritakan kepada kami [Al Walid] telah menceritakan kepada
kami [Abu 'Amru] telah menceritakan kepada kami [Ishaq] telah menceritakan
kepada saya [Anas bin Malik radliallahu 'anhu] dari Nabi sawbersabda: "Tidak ada suatu negeripun yang tidak akan dimasuki Dajjal
kecuali Makkah
dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masukpun dari pintu-pintu
gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah
akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang
kafir dan munafiq daripadanya".
Hadits Bukhari 1749
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا
اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ حَدِيثًا طَوِيلًا عَنْ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيمَا حَدَّثَنَا بِهِ
أَنْ قَالَ يَأْتِي الدَّجَّالُ وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ
الْمَدِينَةِ بَعْضَ السِّبَاخِ الَّتِي بِالْمَدِينَةِ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ
يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُولُ
أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا عَنْكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُ
هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ هَلْ تَشُكُّونَ فِي الْأَمْرِ فَيَقُولُونَ لَا
فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ فَيَقُولُ حِينَ يُحْيِيهِ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ
قَطُّ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْيَوْمَ فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَقْتُلُهُ فَلَا
أُسَلَّطُ عَلَيْهِ
Dajjal akan datang pada suatu tanah yg tandus di
Madinah (untuk memasuki Madinah) padahal dajjal diharamkan untuk memasuki pintu-pintu gerbang Madinah.
Maka pada hari itu keluarlah seorang laki-laki yg merupakan manusia terbaik
atau salah seorang dari manusia terbaik menghadangnya seraya berkata; Aku
bersaksi bahwa kamu adl Dajjal yg pernah diceritakan oleh Rasulullah . Maka
Dajjal berkata; Bagaimana sikap kalian jika aku membunuh orang ini lalu aku
menghidupkannya kembali, apakah kalian masih meragukan kemampuanku?. Mereka
menjawab: Tidak. Maka Dajjal membunuh laki-laki terbaik itu lalu
menghidupkannya kembali. Laki-laki itu berkata, ketika Dajjal menghidupkannya
kembali; Demi Allah, hari aku tak akan lebih waspada kecuali terhadap diriku
sendiri. Maka Dajjal berkata; Aku akan membunuhnya lagi. Maka Dajjal tak
sanggup untuk menguasainya. [HR.
Bukhari No.1749].
Hadits Bukhari No.1749 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair]
telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari ['Uqail] dari [Ibnu Syihab]
berkata, telah mengabarkan kepada saya ['Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Uqbah]
bahwa [Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu] berkata, telah menceritakan kepada
kami Rasulullah saw dengan pembicaraan yang panjang tentang Dajjal. Diantara
yang Beliau ceritakan tentangnya adalah, Beliau berkata: "Dajjal akan
datang pada suatu tanah yang tandus di Madinah (untuk memasuki Madinah) padahal
dajjal
diharamkan untuk memasuki pintu-pintu gerbang Madinah. Maka pada
hari itu keluarlah seorang laki-laki yang merupakan manusia terbaik atau salah
seorang dari manusia terbaik menghadangnya seraya berkata; Aku bersaksi bahwa
kamu adalah Dajjal yang pernah diceritakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. Maka Dajjal berkata; Bagaimana sikap kalian jika aku membunuh orang
ini lalu aku menghidupkannya kembali, apakah kalian masih meragukan
kemampuanku?. Mereka menjawab: "Tidak". Maka Dajjal membunuh
laki-laki terbaik itu lalu menghidupkannya kembali. Laki-laki itu berkata,
ketika Dajjal menghidupkannya kembali; "Demi Allah, hari aku tidak akan
lebih waspada kecuali terhadap diriku sendiri. Maka Dajjal berkata; "Aku
akan membunuhnya lagi". Maka Dajjal tidak sanggup untuk menguasainya".
Dajjal (Ulama) mengajarkan thawaf pada pengikutnya, thawaf biasanya
dilakukan pada saat haji dan umrah. Sedangkan kabah adalah berhala ausan.
Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim[10] bahwa Nabi saw melihat seorang
laki-laki dengan rambut keriting, buta sebelah matanya, dia (dajjal) meletakkan kedua tangannya di
atas kedua pundak seorang laki-laki untuk melakukan thawaf, lalu beliau bertanya tentangnya? Mereka (para Malaikat) menjawab, “Sesungguhnya dia adalah Masihud Dajjal.”
Hadits Muslim 246
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ
عَلَى مَالِكٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرَانِي لَيْلَةً عِنْدَ
الْكَعْبَةِ فَرَأَيْتُ رَجُلًا آدَمَ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ أُدْمِ
الرِّجَالِ لَهُ لِمَّةٌ كَأَحْسَنِ مَا أَنْتَ رَاءٍ مِنْ اللِّمَمِ قَدْ
رَجَّلَهَا فَهِيَ تَقْطُرُ مَاءً مُتَّكِئًا عَلَى رَجُلَيْنِ أَوْ عَلَى
عَوَاتِقِ رَجُلَيْنِ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقِيلَ هَذَا
الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ إِذَا أَنَا بِرَجُلٍ جَعْدٍ قَطَطٍ أَعْوَرِ
الْعَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّهَا عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا
فَقِيلَ هَذَا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
aku bermimpi di sisi Ka'bah, aku melihat seorang
lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki
tampan berkulit sawa matang, dia berambut ikal sebagaimana kamu pernah melihat
seorang lelaki tampan berambut ikal. Dia menguraikan rambutnya yg masih basah.
Dia bersandar kepada dua orang atau kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di
Baitullah. Lalu aku bertanya, 'Siapakah lelaki ini?
' Ada yg menjawab, 'Dia adl al-Masih bin Maryam'. Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta seperti buah anggur yg masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku bertanya, 'Siapa pula lelaki ini?
' Ada yg menjawab, 'Dia adl al-Masih Dajjal [HR. Muslim No.246].
' Ada yg menjawab, 'Dia adl al-Masih bin Maryam'. Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya buta seperti buah anggur yg masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku bertanya, 'Siapa pula lelaki ini?
' Ada yg menjawab, 'Dia adl al-Masih Dajjal [HR. Muslim No.246].
Hadits Muslim No.246 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yahya]
dia berkata, aku membacakannya di hadapan [Malik]; dari [Nafi'] dari [Abdullah
bin Umar] bahwa Rasulullah sawbersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi di
sisi Ka'bah, aku melihat seorang lelaki berkulit sawo matang, sebagaimana kamu
pernah melihat seorang lelaki tampan berkulit sawa matang, dia berambut ikal
sebagaimana kamu pernah melihat seorang lelaki tampan berambut ikal. Dia
menguraikan rambutnya yang masih basah. Dia bersandar kepada dua orang atau
kepada bahu dua orang sambil melakukan Tawaf di Baitullah. Lalu aku bertanya,
'Siapakah lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih bin Maryam'.
Kemudian tiba-tiba aku di dekat seorang lelaki berambut keriting, mata kanannya
buta seperti buah anggur yang masak ranum (maksudnya matanya keluar). Lalu aku
bertanya, 'Siapa pula lelaki ini? ' Ada yang menjawab, 'Dia adalah al-Masih Dajjal'."
Hadits Muslim 247
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ
الْمُسَيَّبِيُّ حَدَّثَنَا أَنَسٌ يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ عَنْ مُوسَى وَهُوَ
ابْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ قَالَ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ذَكَرَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَيْنَ ظَهْرَانَيْ
النَّاسِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى
كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَانِي اللَّيْلَةَ فِي الْمَنَامِ عِنْدَ
الْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ مَا تَرَى مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ
تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ رَجِلُ الشَّعْرِ يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً
وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ وَهُوَ بَيْنَهُمَا يَطُوفُ
بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَرَأَيْتُ
وَرَاءَهُ رَجُلًا جَعْدًا قَطَطًا أَعْوَرَ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَشْبَهِ مَنْ
رَأَيْتُ مِنْ النَّاسِ بِابْنِ قَطَنٍ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ
رَجُلَيْنِ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Aku bermimpi pada suatu malam di sisi Ka'bah,
tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo matang sebagaimana seorang
laki-laki sawo matang yg paling ganteng yg pernah kalian lihat, rambut ikalnya
mengepak di antara bahunya, rambutnya terurai, & kepalanya meneteskan air,
dia meletakkan kedua tangannya pada bahu dua orang laki-laki. Dia berthawaf di
Baitullah di antara keduanya, maka aku bertanya, 'Siapakah orang
ini?' Mereka menjawab, 'Al-Masih bin Maryam. Dan aku melihat di belakangnya
seorang laki-laki keriting buta sebelah kanan mirip orang yg pernah aku lihat,
Ibnu Qathan, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada pundak dua orang
laki-laki. Dia
thawaf di Baitullah, maka aku bertanya, 'Siapakah ini?
' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih ad-Dajjal'. [HR. Muslim No.247].
' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih ad-Dajjal'. [HR. Muslim No.247].
Hadits Muslim No.247 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Ishaq al-Musayyabi] telah menceritakan kepada kami [Anas] -yaitu Ibnu Iyadl-
dari [Musa] -yaitu Ibnu Uqbah- dari [Nafi'] dia berkata, " [Abdullah bin
Umar] berkata, "Suatu hari Rasulullah sawmenyebutkan tetang al-Masih
ad-Dajjal di hadapan orang banyak, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah
tidak buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya al-Masih ad-Dajjal buta sebelah
mata kanan, seakan-akan matanya adalah anggur yang sudah masak." Perawi
berkata, "Lalu Rasulullah bersabda: "Aku bermimpi pada suatu malam di
sisi Ka'bah, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit sawo matang sebagaimana
seorang laki-laki sawo matang yang paling ganteng yang pernah kalian lihat,
rambut ikalnya mengepak di antara bahunya, rambutnya terurai, dan kepalanya
meneteskan air, dia meletakkan kedua tangannya pada bahu dua orang laki-laki.
Dia berthawaf di Baitullah di antara keduanya, maka aku bertanya, 'Siapakah
orang ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih bin Maryam. Dan aku melihat di
belakangnya seorang laki-laki keriting buta sebelah kanan mirip orang yang
pernah aku lihat, Ibnu Qathan, dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada
pundak dua orang laki-laki. Dia thawaf di Baitullah, maka aku bertanya,
'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Ini al-Masih ad-Dajjal'."
Hadits Muslim 248
حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا أَبِي
حَدَّثَنَا حَنْظَلَةُ عَنْ سَالِمٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَأَيْتُ عِنْدَ الْكَعْبَةِ رَجُلًا
آدَمَ سَبِطَ الرَّأْسِ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى رَجُلَيْنِ يَسْكُبُ رَأْسُهُ
أَوْ يَقْطُرُ رَأْسُهُ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ
أَوْ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ لَا نَدْرِي أَيَّ ذَلِكَ قَالَ وَرَأَيْتُ
وَرَاءَهُ رَجُلًا أَحْمَرَ جَعْدَ الرَّأْسِ أَعْوَرَ الْعَيْنِ الْيُمْنَى
أَشْبَهُ مَنْ رَأَيْتُ بِهِ ابْنُ قَطَنٍ فَسَأَلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا
الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ
Aku melihat di sisi Ka'bah seorang laki-laki sawo
matang, rambut terurai dalam keadaan meletakkan kedua tangannya pada dua orang
laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau meneteskan air, maka aku bertanya,
'Siapakah orang ini?' Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam atau al-Masih bin
Maryam -Kami tak mengetahui yg mana perkataan beliau itu-. Beliau bersabda
lagi: 'Dan aku melihat di belakangnya seorang laki-laki berkulit merah,
berambut keriting, buta sebelah kanan mirip orang yg pernah aku lihat, Ibnu
Qathan. Lalu aku bertanya, 'Siapakah ini?' Mereka menjawab, 'Al-Masih
ad-Dajjal'. [HR.
Muslim No.248].
Hadits Muslim No.248 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair]
telah menceritakan kepada kami [bapakku] telah menceritakan kepada kami
[Hanzhalah] dari [Salim] dari [Ibnu Umar] bahwa Rasulullah saw bersabda: "Aku melihat di sisi
Ka'bah seorang laki-laki sawo matang, rambut terurai dalam keadaan
meletakkan kedua tangannya pada dua orang laki-laki. Kepalanya mengucurkan atau
meneteskan air, maka aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Isa
putra Maryam atau al-Masih bin Maryam -Kami tidak mengetahui yang mana
perkataan beliau itu-." Beliau bersabda lagi: 'Dan aku melihat di
belakangnya seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah
kanan mirip orang yang pernah aku lihat, Ibnu Qathan. Lalu aku bertanya,
'Siapakah ini? ' Mereka menjawab, 'Al-Masih ad-Dajjal'."
Hadits Muslim 250
حَدَّثَنِي حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا
ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ
سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَمَا
أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُنِي أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبِطُ
الشَّعْرِ بَيْنَ رَجُلَيْنِ يَنْطِفُ رَأْسُهُ مَاءً أَوْ يُهَرَاقُ رَأْسُهُ
مَاءً قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ ذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ
فَإِذَا رَجُلٌ أَحْمَرُ جَسِيمٌ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ الْعَيْنِ كَأَنَّ
عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ
النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ
Ketika aku tertidur, aku bermimpi thawaf di Ka'bah.
Tiba-tiba muncul seorang laki-laki berkulit sawo matang, berambut terurai di
antara dua orang laki-laki. Kepalanya meneteskan air atau kepalanya mengucurkan
air. Aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ini putra Maryam'.
Kemudian aku pergi berpaling, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkulit merah,
berambut keriting, buta sebelah, seakan-akan matanya adl anggur yg masak. Aku
bertanya, 'Siapkah orang ini? ' Mereka menjawab, 'Ad-Dajjal, orang yg paling mirip
dengannya adl Ibnu Qathan'. [HR.
Muslim No.250].
Hadits Muslim No.250 Secara Lengkap
Telah menceritakan kepada kami [Harmalah bin
Yahya] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Wahab] dia berkata, telah
mengabarkan kepada kami [Yunus bin Yazid] dari [Ibnu Syihab] dari [Salim bin
Abdullah bin Umar bin al-Khaththab] dari [bapaknya] dia berkata, "Aku
mendengar Rasulullah sawbersabda: "Ketika aku tertidur, aku bermimpi thawaf
di Ka'bah. Tiba-tiba muncul seorang laki-laki berkulit sawo matang,
berambut terurai di antara dua orang laki-laki. Kepalanya meneteskan air atau
kepalanya mengucurkan air. Aku bertanya, 'Siapakah orang ini? ' Mereka
menjawab, 'Ini putra Maryam'. Kemudian aku pergi berpaling, tiba-tiba ada
seorang laki-laki berkulit merah, berambut keriting, buta sebelah, seakan-akan
matanya adalah anggur yang masak. Aku bertanya, 'Siapkah orang ini? ' Mereka menjawab,
'Ad-Dajjal, orang yang paling mirip dengannya adalah Ibnu
Qathan'."
Manusia pada dasarnya adalah suci karena yang menjadikan mereka kafir dan
islam adalah kedua orang tuanya.
[Abu
Hurairah] dia berkata; Rasulullah bersabda: "Tidaklah
seorang bayi yang dilahirkan melainkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah
yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani atau Musyrik."
[Abu
Hurairah] bahwasanya Rasulullah saw bersabda: "Setiap
anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah lalu kedua orang tuanyalah yang
menjadikannya sebagai seorang yahudi, nasrani dan majusi (penyembah api).
Apabila kedua orang tuanya muslim, maka anaknya pun akan menjadi muslim. Setiap
bayi yang dilahirkan dipukul oleh syetan pada kedua pinggangnya, kecuali Maryam
dan anaknya (Isa). surat 31 Luqman ayat 21 yang
berbunyi, dan apabila dikatakan kepada mereka:
“Ikutilah apa yang diturunkan (Allah)”, mereka menjawab: “tapi kami
mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”,
surat 2 Al baqarah ayat 170 berbunyi, ”dan
apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan (Allah), ”mereka
menjawab: ”tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek
moyang kami”, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun,
dan tidak mendapat petunjuk?”
PERSAMAAN DAJJAL DAN ULAMA
Persamaan antara dajjal dan ulama:
1. Dajjal
menjanjikan surga dan neraka,
Ulama menjanjikan surga dan neraka
2. Dajjal
menyebarkan fitnah dan dusta
Ulama menyebarkan fitnah dan dusta tentang surga dan neraka padahal surga
dan neraka hanya perumpamaan
Ulama
Penyebar Fitnah
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda :
"Nanti dalam waktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman, dimana agama Islam tidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal daripada Al-Qur'an kecuali hanya huruf dan tulisannya saja.
Masjid-masjidnya menterang dan megah tapi sunyi daripada petunjuk. Ulama mereka adalah yang paling jahat di antara yang ada di bawah langit, dari mereka (ulama) itu akan muncul bermacam-macam fitnah, dan fitnah itu akan kembali kepada lingkungan mereka itu sendiri (umat Islam)." (HR. Al-Baihaqi)
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda :
"Nanti dalam waktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman, dimana agama Islam tidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal daripada Al-Qur'an kecuali hanya huruf dan tulisannya saja.
Masjid-masjidnya menterang dan megah tapi sunyi daripada petunjuk. Ulama mereka adalah yang paling jahat di antara yang ada di bawah langit, dari mereka (ulama) itu akan muncul bermacam-macam fitnah, dan fitnah itu akan kembali kepada lingkungan mereka itu sendiri (umat Islam)." (HR. Al-Baihaqi)
3. Dajjal bermata
Ghaib sebelah kiri, Bergelar Masih yang artinya buta mata kanannya, Ulama memiliki mata Batin dalam qalbu sebelah kiri.
4. Dajjal menetap
selama 40.
Ulama menetap selama 40 minggu = 9 bulan dalam kandungan. Sebelum
lahir.
5. Dan dikening
dajjal ada tanda kafir
Ulama di jidatnya ada tanda hitam tanda kafir, bekas menyembah berhala ka’bah. Ingat orang
yang menyembah berhala disebut orang kafir, orang yang menyembah berhala ka’bah
juga disebut orang kafir, dan bekas hitam dijidatnya karena bekas menyembah
berhala ka’bah disebut tanda orang kafir atau tanda kaf fa ra
6. Dajjal
bertingkah seperti Tuhan
Ulama bertingkah seperti Tuhan, seperti mengaku ana al Haq.
Kesimpulannya Dajjal adalah
ulama,
seperti dalam firman (Allah) dalam, (3:79) surat Al’imran ayat 79 yang
berbunyi, ”tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya alkitab,
hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “hendaklah kamu
menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah (Allah)” Akan tetapi;
“hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani (orang yang memiliki sifat ),
karena kamu selalu mengajarkan Alkitab dan disebabkan kamu tetap
mempelajarinya, (3:80) dan (tidak wajar
pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan.
Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut
agama) Islam?” ,seperti syech siti jenar yang mengaku ingsun iku pangeran
sejati yaiku sejati ning pangeran yaiku allah (saya adalah raja yang
sesungguhnya yaitu sebenar benarnya raja yaitu Allah),
SURGA DAN
NERAKA ADALAH PERUMPAMAAN
Sesungguhnya surga dan neraka itu
adalah hanya suatu perumpamaan saja, (39:27) Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam
Al Quraan ini setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran. (2:26) Sesungguhnya
(Allah) tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah
dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan
itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah
maksud (Allah) menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan
itu banyak orang yang disesatkan (Allah), dan dengan perumpamaan
itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk, dan tidak ada yang disesatkan
(Allah) kecuali orang-orang yang fasik,
Dajjal menjanjikan surga dan neraka
Dajjal menjanjikan surga dan neraka,
padahal perkataan surga dan neraka dalam alqur’an adalah suatu perumpamaan,
firman (Allah) surat Alhajj (haji) ayat 72 yang berbunyi,”dan apabila
dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat kami yang terang, niscaya kamu melihat
tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu, hampir-hampir
mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat kami dihadapan mereka.
Katakanlah: “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu,
yaitu neraka?” (Allah) telah mengancamnya kepada orang-orang yang kafir,
dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali, hai manusia,
telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan
itu”, 13:35 PERUMPAMAAN
SYURGA yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman);(30:58) Dan Sesungguhnya
telah Kami buat dalam Al Qur'an ini segala macam perumpamaan untuk
manusia. Dan lihatlah firman (Allah) Surat 37 Ashshaffaat ayat 59-61 yang dengan
tegas memberitahukan hal yang sebenarnya tentang kematian: ”melainkan hanya kematian
kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa (di
akhirat nanti), sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar,
untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”.
Disini
tertulis dengan jelas, tidak perlu dimaknai lagi, dan coba lihatlah ayat-ayat
dibawah ini, dimana langit dan bumi dikatakan tercipta dengan haq, tetapi surga
dan neraka tidak pernah disinggung sekalipun bahwa Allah menciptakan dengan
haq.
44:38 Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan
bermain-main. 44:39 Kami
tidak menciptakan keduanya melainkan dengan HAQ, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. 64:3. Dia menciptakan langit dan bumi dengan HAQ. 11:7. Dan
Dia-lah yang menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa,
41:9. Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir
kepada Yang menciptakan bumi dalam
dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat)
demikian itu adalah Rabb semesta alam." 41:11. Kemudian Dia
menuju kepada penciptaan langit 40:57.
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. 2:164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
bumi, 3:190.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi
Lihatlah surat
dibawah ini, kenapa syurga dan neraka kekal selama ada langit dan bumi? 11:107. Di
dalam neraka, mereka
kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, 11:108.
Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada
langit dan bumi.
Nabi SAW bersabda: ”Tidak ada di surga sesuatu yang sama
seperti yang ada di dunia kecuali
nama-nama orang.” (Ath-Thabrani)
Dan lihatlah cerita nabi adam dibawah ini
tentang syurga dan neraka, disini terlihat dengan jelas bahwa iblis telah
diusir dari syurga, tetapi kenapa iblis bisa membisikkan pikiran jahat pada
nabi adam yg berada disyurga, apakah syurga begitu kecil, ataukah syurga bisa
dilewati iblis dengan leluasa tanpa ada halangan, dan tuhan tidak dapat
mencegah iblis keluar masuk syurga seenaknya? Berapa besar kekuasaan Allah
kalau begitu?
(7:11-22). Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam),
lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada Para Malaikat:
"Bersujudlah kamu kepada Adam", Maka merekapun bersujud kecuali
iblis. Dia tidak Termasuk mereka yang bersujud.
12. Allah berfirman: "Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang Dia Engkau ciptakan dari tanah".
13. Allah berfirman: "Turunlah kamu
dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka
keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".
14. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah
saya[529] sampai waktu mereka dibangkitkan".
15. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu
Termasuk mereka yang diberi tangguh."
16. Iblis menjawab: "Karena Engkau
telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi)
mereka dari jalan Engkau yang lurus,
17. Kemudian saya akan mendatangi mereka
dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu
dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya Barangsiapa di
antara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka Jahannam
dengan kamu semuanya".
19. (dan Allah berfirman): "Hai Adam
bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati
pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua Termasuk orang-orang yang zalim."
20. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat
kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka
Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau
tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
21. Dan Dia (syaitan) bersumpah kepada
keduanya. "Sesungguhnya saya adalah Termasuk orang yang memberi nasehat
kepada kamu berdua",
22. Maka syaitan membujuk keduanya (untuk
memakan buah itu) dengan tipu daya. tatkala keduanya telah merasai buah kayu
itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya
dengan daun-daun surga. kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah
aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
Mari kita lihat
lebih jelas bahwa syurga dan neraka sebenarnya hanya perumpamaan untuk menakut
nakuti kaum kafir saja,
firman (Allah) Surat 17 Al Israa’ ayat
60-62 berbunyi,”dan Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang
demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka, (39:16) Demikianlah Allah mempertakuti
hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku,
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a
katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Aku diberikan
enam kelebihan berbanding Nabi-nabi lain; Aku diberi kata-kata yang ringkas
tetapi mengandungi arti yang banyak yaitu al-Quran dan Hadis. Aku diberi
pertolongan dengan cara dapat menakutkan musuh, dihalalkan bagiku harta
rampasan perang dan dijadikan kepadaku bumi yang suci sebagai tempat sujud. Aku
juga diutuskan kepada seluruh makhluk dan aku adalah sebagai penutup bagi
seluruh para Nabi yaitu Nabi yang terakhir diutuskan
jika ada yang menjawab bahwa surga
dan neraka sudah diciptakan oleh Allah dengan Haq, buktinya adalah adanya Isra’
dan Mi’raj nabi Muhammad, disitu nabi melihat orang yang ada di surga dan orang
yang disiksa di neraka, lalu bagaimana dengan jembatan shirothal mustaqim,
Hisab, padang Masyar, alam kubur dan bukti hadits yang lain yang mengatakan
bahwa sebelum masuk surga dan neraka manusia akan dikumpulkan di padang masyar,
di hisab, lalu melewati jembatan shirotol mustaqim? Kenapa disana kaum para
nabi sebelumnya sudah ada di surga dan neraka? Ini menunjukkan bahwa semua ini
adalah perumpamaan.
Lihat hadits dibawah ini:
Peristiwa Isra’ Mi’raj, Muhammad Saw
bertemu dengan Nabi Adam As di langit pertama, bertemu Nabi Isa As dan Nabi
Yahya As di langit kedua, bertemu Nabi Yusuf As yang gantengnya seperti bulan
di antara bintang-bintang di langit ke tiga.
Selanjutnya, Rasulullah saw bertemu
dengan Nabi Idris As pada langit ke empat, Nabi Harun As di langit kelima, Nabi
Musa As di langit ke enam, dan Nabi Ibrahim As di langit ketujuh.
Perjalanan di langit pertama, Nabi
Muhammad Saw melihat sesuatu yang mengerikan di sebelah kiri dan hal-hal yang
bahagia di sebelah kanan. Itu merupakan gambaran surga dan neraka. Aku
menjenguk ke surga, aku dapati kebanyakan penghuninya orang-orang fakir-miskin
dan aku menjenguk ke neraka, aku dapati kebanyakan penghuninya kaum wanita.
(HR.Imam Ahmad)
Sebagaimana diriwayatkan dari Anas
bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda bahwa, Aku masuk ke dalam surga. Dan
aku mendengar suara langkah kaki. Lalu aku bertanya, "Siapakah ini?"
Para malaikatpun menjawab, "Dia adalah Ghumaisha' bin Malhan, ibu dari
Anas bin Malik." (HR. Muslim)
Kemudian dalam riwayat lainnya
disebutkan dari Jabir bin 'Abdullah bahwa Rasulullah SAW memberitahukan bahwa,
“Aku diperlihatkan surga (dalam peristiwa Isra’ Mi’raj). Aku melihat istri Abu
Thalhah. Dan Aku juga mendengar suara sandal di depanku. Ternyata, itu
sandalnya Bilal bin Rabbah.” (HR. Muslim, Ahmad dan Abu Ya'la)
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam
bersabda: Aku melihat pada malam Isra’ beberapa orang laki-laki yang mulut
mereka digunting dengan gunting dari neraka. Maka akupun bertanya: Ya Jibril !
siapakah mereka ? dia berkata: mereka itu para khatib diantara umatmu yang
memerintahkan manusia kepada kebaikan dan melupakan diri mereka sendiri.
Padahal mereka membaca Al-Qur’an, apakah mereka tidak berpikir ?
Rasulullah saat isra’ mi’raj diperlihatkan para
peng-ghibah disiksa di neraka dengan memakan bangkai-bangkai busuk manusia. Rasulullah
shallallahu ’alaihi wasallam juga melihat seorang laki-laki yang berenang dalam
sebuah sungai dan dilempari batu, maka akupun bertaya: apa ini ? maka dikatakan
kepadaku: pemakan riba. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan dishahihkan oleh
Syaikh Albani dan Al-ArnauthDiriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ali bin Zaid bin
Jad’an dari Anas radhiallahu anhu
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat manusia akan dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak berkhitan. (Shahih Muslim No.5102)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang dihisab pada hari kiamat, maka ia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah berfirman: Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Beliau menjawab: Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah sekedar berdiri di hadapan Allah karena barang siapa yang diperiksa perhitungan amalnya di hari kiamat, maka ia akan disiksa. (Shahih Muslim No.5122)
Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang dihisab pada hari kiamat, maka ia akan disiksa. Aku bertanya: Bukankah Allah berfirman: Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. Beliau menjawab: Yang demikian bukanlah hisab, tapi itu hanyalah sekedar berdiri di hadapan Allah karena barang siapa yang diperiksa perhitungan amalnya di hari kiamat, maka ia akan disiksa. (Shahih Muslim No.5122)
Hadis riwayat
Sahal bin Saad ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)
Rasulullah saw. bersabda: Pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di tengah padang berwarna putih agak kemerahan seperti roti panggang di mana tidak ada bangunan tempat tinggal bagi seorang pun. (Shahih Muslim No.4998)
Dari Sa'ad Ibnu Waqqash Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setiap selesai sholat selalu memohon
perlindungan dengan doa-doa: (artinya = Ya Allah sungguh aku berlindung
kepadaMu dari siksa kubur). Diriwayatkan Bukhari. Hadis riwayat Abu Said
Al-Khudri ra.: “Kemudian suatu jembatan dibentangkan di atas neraka Jahanam dan
syafaat diperbolehkan. Mereka berkata: Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah.
Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, apakah jembatan itu? Rasulullah saw.
bersabda: Tempat berpijak yang licin (menggelincirkan). Padanya terdapat besi
berkait dan besi berduri. Di Najed ada tumbuhan berduri yang disebut Sakdan.
Seperti itulah besi-besi berkaitnya. Orang-orang mukmin melewati jembatan
tersebut ada yang secepat kejapan mata, ada yang seperti kilat, seperti angin,
seperti burung, seperti kuda atau unta yang kencang larinya. Mereka terbagi
menjadi tiga kelompok, golongan selamat sama sekali, golongan yang
terkoyak-koyak tapi dapat bebas dan golongan yang terjerumus ke dalam neraka
Jahanam.” (Shahih Muslim No.269)
Surat Ibrahim (14:21)Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar)
akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah,
Surat Ibrahim (14:48) (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti
dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di
padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa.
SURAT AL MU'MIN (40:16-17) (yaitu) hari (ketika) mereka
keluar (dari kubur); tiada suatu pun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi
Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari
ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. Pada hari ini
tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang
dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya.
SURAT YUNUS (10.30) Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap
diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka
dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari
mereka apa yang mereka ada-adakan.
Dalam halaman-halaman berikut ini akan diuraikan ihwal arti
dan makna ayat-ayat yang tersembunyi dalam al’qur’an dan hadits, khususnya
datangnya dajjal dan bangkitnya Imam Mahdi a.s. dan nabi Isa a.s. saat ini,
ditinjau dari hadits yang diterangkan oleh al-Hafiz Ibn Hajar Al-Asqalani dalam
Fathul Bari, juz 4, kitab Al-Ijarah, hal.449 tentang hadits-hadits umur setiap
umat manusia. Dimana hadits-hadits tersebut menunjukkan, bahwa masa umat
islam adalah lebih dari 1000 tahun. Karena, hadits tersebut menerangkan, bahwa umur umat Yahudi
adalah sama dengan umur umat nasrani ditambah dengan umur umat islam. Sedangkan para
sejarawan bersepakat, bahwa umur umat yahudi adalah sejak diutusnya nabi Musa a.s.
sampai diutusnya nabi Muhammad saw. Adalah sekitar 2000 tahun. Adapun umat
nasrani adalah 600 tahun. (HR.Bukhari dalam sahihul bukhari kitab manaqib
al-anshar)
Kemudian al-hafiz juga berkata; ‘hadits tersebut juga
mengisyaratkan tentang pendeknya masa yang tertinggal dari umur dunia.’ (ibid,
hal 448).
Imam Syuyuti dalam risalatul-kasyfi’an Mujawazati Hadzihil
ummah al-alfa, hal 206, berkata;’hadits-hadits hanya menunjukkan, bahwa masa umat ini
lebih dari 1000 tahun, dan tambahannya sama sekali tidak lebih dari 500 tahun.’
Tambahan yang 500 tahun ini juga terdapat dalam hadits marfu’
dari sa’ad bin abi waqash, dimana Rasulullah saw. Bersabda; ‘Sesungguhnya aku
berharap, bahwa umatku tidak akan lemah di depan rabb mereka dengan
mengundurkan umur mereka selama setengah hari. Kemudian Sa’ad
ditanya; berapakah lamanya setengah hari itu? Ia menjawab; lima ratus
tahun.
(HSR. Ahmad, Abu Dawud, Al-Hakim, Abu-Nu’aim dalam Al-Hilyah. Disahihkan oleh
Al-Albani dalam As-Sahihah no.1643 dan dalam Al-jami’ pada beberapa tempat).
Firman Allah Surat assajdah ayat 5 (32:5): “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu”. (22:47) Dan mereka meminta
kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan
menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti
seribu menurut perhitunganmu.
Jadi, dengan berpegangan pada hadits-hadits tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa umur umat islam tidak lebih dari 1500 tahun dan tidak
kurang dari 1400 tahun dan kita akan bersama sama memerangi kezaliman,
terorisme dan fitnahan masihidajjal.
Rasulullah SAW bersabda: Demi Allah, sesungguhnya telah hampir
masanya nabi Isa bin Maryam turun kepada kamu untuk menjadi hakim secara adil.
Dia akan mematahkan salib, membunuh babi, serta tidak menerima cukai, dan harta
akan melimpah sehingga tidak ada seorangpun yang menerimanya.
Apakah sama orang yang mendapat petunjuk dengan orang-orang yang
mengikuti agama nenek moyangnya, sedangkan agama tersebut adalah sesat?
Ingatlah firman (Allah) surat 39 Az Zumar
ayat 9 yang berbunyi, ”…katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran”, dan firman (Allah); dan diantara
mereka ada orang-orang yang mendengarkanmu, tetapi, ketika mereka
meninggalkanmu, mereka berkata kepada orang yang telah memperoleh pengetahuan,
“Apa yang baru saja dikatakannya?” begitulah orang-orang yang telah dikunci
hati dan kalbunya oleh (Allah), dan yang mengikuti hawa nafsunya sendiri, dan firman
(Allah) surat albaqarah ayat 109 yang berbunyi,”sebagian besar
ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran
setelah kamu beriman, karena dengki yang dari diri mereka sendiri setelah nyata
bagi mereka kebenaran, maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai
(Allah) mendatangkan perintah-Nya, sesungguhnya (Allah) kuasa atas segala
sesuatu”, dan firman (Allah) surat 42 Asy syuura (musyawarah) ayat 24 yang
berbunyi,”bahkan mereka mengatakan: “dia telah mengada-adakan dusta terhadap
(Allah)”, maka jika (Allah) menghendaki niscaya Dia mengunci mati hatimu; dan
(Allah) menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak dengan
kalimat-kalimat-Nya, sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati”, dan firman
(Allah) surat 2 Al baqarah (sapi betina) ayat 6-18 yang berbunyi, ”sesungguhnya
orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman, (Allah) telah mengunci mati
hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup, dan bagi mereka
siksa yang amat berat, di antara manusia ada yang mengatakan: “kami beriman
kepada (Allah) dan hari kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan
orang-orang yang beriman, mereka hendak menipu (Allah) dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar,
dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah (Allah) penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta, dan bila dikatakan
kepada mereka: “jangan kamu membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab:
“sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar, apabila dikatakan kepada mereka:”berimanlah kamu sebagaimana
orang-orang lain telah beriman.” Mereka menjawab: ”Akan berimankah kami
sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” ingatlah,
sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak mengetahui,
dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan:”kami telah beriman”, dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka, mereka mengatakan: ”sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami
hanyalah berolok-olok, (Allah) akan olok-olokkan mereka dan membiarkan
mereka terumbang-ambing dalam kesesatan mereka, mereka itulah orang yang
membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaannya dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk, perumpamaan mereka adalah
seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya
(Allah) hilangkan cahaya mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak
dapat melihat, mereka tuli, bisu, dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali”,
apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal
segolongan dari mereka mendengar firman (Allah), lalu mereka mengubahnya
setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui, dan apabila mereka
berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata:”kamipun telah
beriman,” tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka
berkata:”Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan
(Allah) kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di
hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti,
ILMU ISLAM
DIHAPUSKAN
Diriwayatkan daripada Abu Musa r.a katanya: Rasulullah s.a.w
bersabda: Beberapa hari sebelum munculnya hari Kiamat, ILMU
ISLAM DIHAPUSKAN, timbulnya kejahilan dan banyak berlaku jenayah
terutama jenayah pembunuhan.
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah
s.a.w bersabda: Akan muncul suatu ketika di mana ILMU ISLAM DIHAPUSKAN,
muncul berbagai fitnah, berleluasanya sifat kedekut dan banyak berlaku jenayah.
Sahabat bertanya: Apakah jenayah yang dimaksudkan? Rasulullah s.a.w bersabda:
Yaitu jenayah pembunuhan
Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Aku telah
mendengar Nabi s.a.w bersabda sambil menunjukkan dengan jari selepas ibu jari
(jari telunjuk) dan jari tengah: (Jarak waktu) Antara masa aku diutuskan dengan
masa berlakunya Kiamat seperti ini
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah
s.a.w telah bersabda: Jarak masa aku diutuskan dengan berlakunya Hari Kiamat
adalah seperti dua jari ini (yaitu jari telunjuk dan jari tengah)
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ رِيْحًا مِنَ الْيَمَنِ، أَلْيَنُ مِنَ الْحَرِيْرِ،
فَلاَ تَدَعُ أَحَدًا فِـيْ قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ إِيْمَانٍ؛ إِلاَّ
قَبَضَتْهُ.
‘Sesungguhnya Allah mengirimkan angin dari arah Yaman yang lebih lembut
daripada sutera, angin itu tidak akan pernah meninggalkan seorang pun yang di
dalam hatinya terdapat keimanan seberat biji sawi melainkan dia mencabutnya
(mewafatkannya).”
Ulama Penyebar Fitnah dan Al-Qur'an
Hanya Tinggal Tulisannya
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda :
"Nanti dalam waktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman, dimana agama Islam tidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal daripada Al-Qur'an kecuali hanya huruf dan tulisannya saja.
Masjid-masjidnya menterang dan megah tapi sunyi daripada petunjuk. ULAMA MEREKA ADALAH YANG PALING JAHAT DI ANTARA YANG ADA DI BAWAH LANGIT, DARI MEREKA (ULAMA) ITU AKAN MUNCUL BERMACAM-MACAM FITNAH, dan fitnah itu akan kembali kepada lingkungan mereka itu sendiri (umat Islam)." (HR. Al-Baihaqi)
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam bersabda :
"Nanti dalam waktu yang tidak lama, akan datang pada manusia suatu zaman, dimana agama Islam tidak tinggal kecuali hanya namanya saja, dan tidak ada yang tinggal daripada Al-Qur'an kecuali hanya huruf dan tulisannya saja.
Masjid-masjidnya menterang dan megah tapi sunyi daripada petunjuk. ULAMA MEREKA ADALAH YANG PALING JAHAT DI ANTARA YANG ADA DI BAWAH LANGIT, DARI MEREKA (ULAMA) ITU AKAN MUNCUL BERMACAM-MACAM FITNAH, dan fitnah itu akan kembali kepada lingkungan mereka itu sendiri (umat Islam)." (HR. Al-Baihaqi)
Yang
aku takuti terhadap umatku ialah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan. (HR. Abu
Dawud)
Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
Yang aku takuti terhadap umatku ada tiga perbuatan, yaitu kesalahan seorang ulama, hukum yang zalim, dan hawa nafsu yang diperturutkan. (HR. Asysyihaab)
Celaka atas umatku dari ulama yang buruk. (HR. Al Hakim)
CIRI CIRI DAJJAL
Ciri-ciri Dajjal adalah sebagai
berikut:
- Bertingkah seperti Tuhan dengan menjanjikan surga dan neraka.
- Bergelar Masih yang artinya buta mata kanannya, tidak samar padamu semua bahwa Tuhanmu itu tidaklah buta sebelah mata kanannya, seolah-olah matanya itu sebuah biji yang menonjol.
- Mengobarkan kefitnahan dan dusta yang besar dengan mengadu domba sehingga timbul kesengsaraan yang mendalam.
- Jalan yang ditempuh ialah dengan menunjukkan peristiwa-peristiwa yang luar biasa yang dapat diperlihatkan dirinya, dan banyak pula keajaiban-keajaiban yang dipertontonkan seperti dapat membaca pikiran seseorang,
- Menjanjikan Surga dan Neraka, bagi yang mengikuti perintahnya akan diberikan kenikmatan dan bagi yang membangkangnya akan difitnah dan dikucilkan dan dibikin sengsara, mencari kerja diteror, bergaul diteror."
- Dan dikening dajjal ada tanda kafir.
Penjelasan Ciri-Ciri Dajjal
sebagaimana telah disampaikan oleh
Nabi Muhammad, bahwa dajjal adalah manusia yang mengaku dirinya Tuhan,
disitu disebutkan bahwa, ia menetap selama empat puluh,
yang dimaksudkan bahwa, dia lahir ke bumi ini setelah ada didalam
kandungan selama empat puluh (40) minggu atau 9 bulan, setelah
dewasa dia akan mengamalkan amalan baik berupa zikir/ wirid/konsentrasi yang
ditujukan ke hati selama empat puluh, sehingga hati mereka terbuka dan
dapat melihat hal-hal yang gaib, dengan mata hati yang terbuka inilah dia
bertingkah seperti Tuhan, seperti firman (Allah) surat Alhajj (haji) ayat 46
yang berbunyi;”maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka
mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga
yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu
yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang didalam dada”, surat Al’imran
ayat 79 yang berbunyi, ”tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah
berikan kepadanya alkitab, hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepada
manusia: “hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
penyembah (Allah)” Akan tetapi; “hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani
(orang yang memiliki sifat Tuhan ), karena kamu selalu mengajarkan Alkitab dan
disebabkan kamu tetap mempelajarinya, dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu
menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia
menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?”
Dan lihatlah kitab ringkasan
ihya’Ulumuddin karangan Imam Ghazali BAB XXX kejelekan tipu daya syetan B.orang
orang yg terperdaya syetan 3. sufi dan pengamal tasawuf hal. 246. “barangkali,
mengenai keraguan dan kedahsyatan itu lisannya mendahului seraya berkata,”Akulah al Haq”.
para kaum sufi telah mengaku sebagai
(Allah). Dan karena dia, dajjal, melihat dan mengetahui dengan mata
hatinya, maka hati/qalbu diibaratkan sebagai mata, dan karena
disekitar hati/qalbu tepat dibawah puting susu, dan ini seperti biji yang
menonjol, sehingga dikatakan matanya seperti biji yang menonjol, dan
karena ini didaerah sekitar hati, dan hati ada di sebelah kiri saja,
maka dikatakan bahwa, dia buta disebelah mata kanannya. Dan dikening dajjal
ada tanda kafir atau tanda cirri-ciri dajjal yaitu tanda itu adalah bekas hitam
yang melekat di kening mereka, dikarenakan mereka sujud terlalu lama menyembah
tuhan mereka yaitu berhala ka’bah. Ingat orang yang menyembah berhala dikatakan
kafir, maka orang islam yang menyembah berhala ka’bah adalah orang kafir. Dan
tanda hitam di jidatnya akibat menyembah berhala ka’bah adalah tanda orang
kafir dijidatnya.
PETUNJUK ADANYA
DAJJAL
Dajjal asalnya berarti “التَّغْطِيَة”, bermakna menutupi.
Orang yang berdusta disebut Dajjal karena ia menutupi kebenaran dengan
kebatilan.
"Tidak seorang nabipun yang di utus oleh (Allah),
melainkan ia memperingatkan kepada ummatnya perihal kedatangan Dajjal.
Dajjal itu akan keluar dikalangan kamu semua, maka tidak samar lagi bagimu
tentang hal-ihwalnya, tidak samar pula padamu semua bahwa Tuhanmu itu
tidaklah buta sebelah, sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah mata kanannya,
seolah-olah matanya itu sebuah biji yang menonjol". (Diriwayatkan
oleh saudaraku Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Diriwayatkan daripada Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w
telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta, matanya sebelah kiri, lebat
(panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu
merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka
Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a katanya: Rasulullah
s.a.w telah bersabda: Tiada seorang Nabi pun yang diutuskan melainkan dia memberi
peringatan (yang menakutkan) kepada umatnya tentang penipu yang buta sebelah
matanya. Ketahuilah bahawa Dajjal itu buta sebelah matanya dan Tuhan kamu tidak
buta sebelah matanya dan ditulis di antara dua matanya (Dajjal) Kaf Fa dan Ra
(Kafir)
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah
s.a.w telah bersabda: Perhatian! Aku akan menceritakan kepada kamu tentang Dajjal
apa yang belum diceritakan oleh Nabi kepada kaumnya. Sesungguhnya Dajjal itu
buta sebelah matanya. Dia akan datang membawa bersamanya seperti Syurga dan
Neraka. Syurga yang didakwa oleh Dajjal itu sebenarnya adalah Neraka. Aku
memperingatkan kamu (dalam masalah Dajjal) sebagaimana Nabi Nuh memperingatkan
kaumnya
Sesungguhnya Dajjal itu sudah hadir berbaur
dengan kalian semua, sebagaimana disebutkan dalam hadis nabi: "Dajjal
itu akan keluar dikalangan umatku, kemudian ia menetap selama
empatpuluh"
Kiblat
Berhala kaum kafir untuk mendekatkan diri pada Allah
Mereka (kaum kafir Quraisy) menganggap bahwa
dengan menyembah Allah kearah kiblat berhala dan tiap sifat tuhan diwujudkan
dengan satu kiblat berhala akan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang
bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
(mereka berkata): “Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan
sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka
tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki
orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (Quran surah Az Zumar ayat 3)
Kaum
Quraisy mengakui bahwa pencipta langit dan bumi adalah Allah.
Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki
kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)
pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur
segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah “Mangapa
kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?” (Quran surah Yunus ayat 31)
Kaum kafir
Quraisy juga menyembah Allah.
Kaum kafir Quraisy menyembah Allah dengan
menghadap kiblat berhala,
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?”
Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil
pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai
kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah:
“Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan
terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang
dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut
pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dialah
Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Quran surah Ar Rad ayat 16)
Karena mereka kaum kafir Quraisy menganggap bahwa
satu sifat tuhan harus diwujudkan dalam bentuk Patung berhala, maka ada banyak patung berhala sebagai kiblat
penyembahan karena banyaknya sifat tuhan, seperti Latta dan Uzza.
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik)
menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manat yang ketiga, yang paling terkemudian
(sebagai anak perempuan Allah)? (Quran surah An Najm ayat 19 – 20)
Kaum Quraisy berkeyakinan bahwa kiblat berhala
mereka itu juga dapat memberikan kebaikan kepada mereka.
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa
yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula)
kemanfaatan, dan mereka berkata: “Mereka itu adalah pemberi syafa’at kepada
kami di sisi Allah”. Katakanlah: “Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang
tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?” Maha Suci Allah
dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). (Quran surah Yunus ayat 18)
Kita sudah tahu kaum kafir Quraisy meyakini bahwa
tuhan mereka adalah Allah. Mereka menyembah Allah dengan menghadap kiblat
patung berhala dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah & mendapatkan
kebaikan dari menyembah Allah dengan berkiblat patung berhala itu. (6:136) Dan
mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah
diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini
untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang
diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan
saji-sajian yang diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada
berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu.
Mereka menyembah
Allah dengan menghadap berhala atau patung, dimana satu sifat tuhan
dieksistensikan dengan satu bentuk patung berhala, sehingga karena sifat tuhan
adalah banyak maka eksistensi dalam bentuk patung berhalapun banyak, sehingga
ada banyak patung berhala yang timbul karena banyaknya sifat tuhan yang
diwujudkan dalam bentuk patung berhala, sedangkan untuk ajaran agama islam oleh
ulama, penyembahan tuhan dari semua sifat tuhan hanya dieksistensikan dalam
satu bentuk menghadap ka’bah, yang saudara tanyakan sebagai eksistensi
menyembah Tuhan dengan menghadap ka'bah, lalu apa bedanya eksistensi menyembah
Tuhan dengan menghadap berhala seperti yang telah mereka lakukan, Kata berhala di dalam Al-Qur'an digunakan
untuk mengartikan tiga istilah yang berbeda
1.
Berhala Asnam (ال اسنم) adalah berhala
yang menjadi kiblat untuk menyembah tuhan, yang memiliki bentuk menyerupai makhluk hidup seperti manusia, binatang dan tumbuhan serta
memiliki bentuk tubuh yang besar. Selain itu, al-asnam mengalami perluasan
makna yang digunakan untuk menunjukkan makna majazi dari berhala.
2.
Berhala Awsan (آل أوسان) adalah berhala yang menjadi kiblat untuk menyembah
tuhan, terbuat dari bahan kayu, batu,
tanah dll., namun kata ini lebih umum daripada
al-asnam, karena dapat berupa segala sesuatu yang berbentuk dan TIDAK BERBENTUK, baik kecil maupun besar. Sehingga, kata al-asnam dapat dimasukkan ke
dalam kategori al-awsan.
3.
Berhala Ansab (الأنصب) adalah batu yang TIDAK
MEMILIKI BENTUK TERTENTU yang digunakan untuk tempat menyembelih binatang yang
akan dipersembahkan (altar)
untuk berhala-berhala. Al-ansab juga dipakai untuk JENIS BATU YANG TIDAK
DIBENTUK yang disembah apabila tidak mampu membuat al-asnam
al-Lātta (Arab:اللات, al-Lāt) adalah berhala dewi yang disembah oleh bangsa Arab
Jahiliyah Al-Lātta memiliki arti "Sang Dewi Maha Pengasih".Manāt diyakini oleh bangsa Arab Jahiliyah bahwa ia adalah Dewi keyakinan Ia dikenal juga dengan nama Manawat bagi Suku Nabatea dari Petra.
Al-‘Uzzá (Arab:العزى,
Yang Terkuat) adalah salah satu berhala
yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah.
‘Uzzá dianggap sebagai Dewi
perang suci
Al-‘Uzzá juga disembah oleh bangsa Nabath, yang dianggap
sejajar dengan salah satu dewi Aphrodite. Al Qur'an menyebutkannya di dalam salah satu
surahnya yaitu di dalam surah An-Najm ayat 19, yang berbunyi: Maka
apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza,
(An-Najm 53:19
dan jika bahan bangunan dan material
yang sama untuk membangun ka’bah, kemudian dari bahan yang sama tersebut
digunakan untuk membangun ka’bah yang berbentuk patung liberty / berhala, bukan
ka’bah yang berbentuk kubus, yang sama-sama ditutup kain hitam, apakah kamu
akan tetap menyembah tuhan dengan menghadap ka’bah yang berbentuk patung
berhala tersebut ? atau bukannya kamu juga akan dianggap penyembah berhala?
Dan silahkan direnungkan apabila kita
sholat di depan ka’bah, tetapi ka’bah itu seandainya dengan bahan yang sama dan
material yg sama bukan berbentuk kubus/kotak tetapi berbentuk patung liberty
apakah kita tidak akan dikatakan penyembah berhala juga?.
(16:17) Maka apakah
(Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan
(apa-apa)?. Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran. (16:20) Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak
dapat membuat sesuatu apapun, sedang berhala-berhala itu (sendiri) dibuat orang.
(16:21) (Berhala-berhala itu) benda mati tidak
hidup, dan berhala-berhala tidak mengetahui bilakah penyembah-penyembahnya akan
dibangkitkan.
(An Nisaa’ 116) Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(Az zumar 3) Ingatlah,
hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah mereka
melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka
berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
pendusta dan sangat ingkar.
Dalam hadits disebutkan bahwa ka’bah
akan diangkat bersamaan munculnya Dajjal dan turunlah Isa as, lalu isa
membunuhnya ketika qiyamat pada kedudukan orang hamil yang hampir melahirkan
sabda nabi: perbanyaklah
thawaf di baitullah ini (ka’bah) sebelum bait ini di angkat. Bait ini
telah roboh dua kali dan ketiga kalinya diangkat. Dan diriwayatkan dari Ali
ra dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda, Allah taala berfirman: Apabila Aku
menghendaki untuk merusakkan dunia, maka Aku mulai dengan Rumah-Ku (ka’bah)
maka Aku rusakkan kemudian Aku rusakkan dunia mengiringinya. Sehingga
patung berhala dan bangunan kubus dari material yang sama yang berbentuk ka’bah
adalah tidak ada bedanya sebagai berhala yaitu pangkal kekufuran,
Surat An Nisaa' (4:48). Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar.
Penghalalan Baitul Haram (Makkah) Dan Penghancuran Ka’bah (karena Ka’bah adalah berhala ausan) dipimpin oleh Imam
Mahdi.
“Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala (yang dimaksud berhala ausan ka’bah) selain Allah.”
(HR. Abu Dawud)
Tidak ada yang menghalalkan
Baitul Haram kecuali ahlinya, dan ahlinya adalah kaum muslimin. Apabila mereka
telah menghalalkannya, maka kehancuran akan menimpa mereka. Kemudian keluarlah
seorang laki-laki dari Habasyah yang bernama Dzu
Suwaiqatain, lalu dia menghancurkan Ka’bah, membongkar batu Ka’bah satu
persatu, mengambil perhiasannya, dan melepaskan kiswah (penutup)nya. sebagaimana dijelaskan dalam berbagai
hadits shahih.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanadnya dari Sa’id bin Sam’an, dia
berkata, “Aku
mendengar Abu Hurairah mengabarkan kepada Abu Qatadah, bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُبَايَُِ لِرَجُلٍ مَا بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ، وَلَنْ يَسْتَحِلَّ
الْبَيْتَ إِلاَّ أَهْلُهُ، فَإِذَا اسْتَحَلُّوْهُ؛ فَلاَ يُسْأَلُ عَنْ هَلَكَةِ
الْعَرَبِ، ثُمَّ تَأْتِيْ الْحَبَشَةُ، فَيَخْرِبُوْنَهُ خَرَابًا لاَ يُعَمَّرُ
بَعْدَهُ أَبَدًا، وَهُمُ الَّذِيْنَ يَسْتَخْرِجُوْنَ كَنْزَهُ.
‘Seseorang (Imam Mahdi ) dibai’at di (tempat) antara Rukun Yamani dan Maqam Ibrahim,
tidak akan ada yang menghalalkan Baitul Haram kecuali kaum muslimin; apabila
mereka telah menghalalkannya, maka jangan ditanya tentang kehancuran orang
Arab. Kemudian datang orang Habasyah, lalu mereka menghancurkannya sehingga
Ka’bah tidak dimakmurkan lagi setelah itu untuk selamanya, dan merekalah yang
mengeluarkan simpanannya.’
Dan diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata,
“Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُخْرِبُ الْكَعْبَةَ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ مِنَ الْحَبَشَةِ، وَيَسْلُبُهَا
حِلْيَتَهَا، وَيُجَرِّدُهَا مِنْ كِسْوَتَهَا، وَلَكَأَنِّـي أَنْظُرُ إِلَيْهِ:
أُصَيْلِعَ، أُفَيْدِعَ، يَضْـرِبُ عَلَيْهَا بِمِسْحَاتِهِ وَمِعْوَلِهِ.
‘Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzu Suwaqatain dari Habasyah (Ethopia),
perhiasannya akan dilepas dan kiswahnya akan dibuka. Seakan-akan aku melihatnya
agak botak, agak bengkok tulang betisnya, ia memukul Ka’bah dengan sekop dan
cangkulnya.’” [HR. Ahmad]
Imam Ahmad dan asy-Syaikhani meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu
anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُخْرِبُ الْكَعْبَةَ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ مِنَ الْحَبَشَةِ.
“Ka’bah akan dihancurkan oleh Dzu Suwaiqatain dari Habasyah (Ethopia).”
Imam Ahmad dan al-Bukhari meriwayatkan pula dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu
anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَيْهِ: أَسْوَدَ، أَفْحَجَ، يَنْقُضُهَا حَجَرًا حَجَرًا
(يَعْنِيْ: اَلْكَعْبَةَ)
“Seakan-akan aku melihatnya; (berkulit) hitam, kedua kakinya bengkok,
ia melepaskan batunya satu persatu (maksudnya Ka’bah).”
ia melepaskan batunya satu persatu (maksudnya Ka’bah).”
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia
berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فِيْ آخِرِ الزَّمَانِ يَظْهَرُ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ عَلَى الْكَعْبَةِ
-قَالَ: حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ:- فَيَهْدِمُهَا.
‘Di akhir zaman kelak Dzu Suwaiqatain akan menguasai Ka’bah’” -(Abu
Hurairah) berkata:“Aku mengira bahwa beliau bersabda, ‘Lalu dia
menghancurkannya.’
Sebagaimana juga
telah ditegaskan dalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah Radhiallahu
‘anhu, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:
يُخَرِّبُ
الْكَعْبَةَ ذُو السُّوَيْقَتَيْنِ مِنَ الْحَبَشَةِ
“Ka’bah itu akan dihancurkan oleh Dzus-Suwaiqatain dari Habasyah atau
Ethiopia.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jika ada yang mengatakan, “Sesungguhnya hadits-hadits ini bertentangan
dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا آمِنًا
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah
menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman…” [Al-‘Anka-buut: 67]
Dan Allah Ta’ala telah menjaga Makkah dari serangan pasukan bergajah,
pelakunya tidak bisa menghancurkan Ka’bah, sementara saat itu Ka’bah belum
menjadi kiblat, maka bagaimana bisa orang-orang Habasyah menguasainya setelah
menjadi kiblat bagi kaum muslimin?!
Jawabnya : ka’bah adalah berhala ausan, sedangkan orang yang menyembah berhala adalah orang
kafir. Sedangkan orang yang jidatnya hitam disebabkan menyembah berhala ka’bah
disebut tanda orang kafir atau diantara dua matanya jidatnya tertulis KAFIR.
Ini sesuai dengan apa
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Makkah tidak akan dihalalkan kecuali
oleh kaum muslimin. Maka, peristiwa itu terjadi sesuai dengan apa yang
dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sudah
menjadi kehendak Allah SWT, maka ikhlaskanlah, dan apabila kaum muslimin sudah
mengikhlaskan dan menghalalkan Ka’bah untuk dihancurkan maka sempurnalah sabda
Nabi SAW. Dan semua sudah sesuai dengan kehendak Allah.
Dan perlu diingat bahwa kita sholat
tujuannya adalah menyembah Allah dengan menghadap Allah. tetapi ka’bah tidak mampu
memuat Allah, dengan kata lain, didalam ka’bah tidak ada Allah. Lalu kalau
kalian sudah tahu bahwa didalam ka’bah tidak ada Allah, kenapa kalian masih
sholat menghadap ka’bah ? apakah kalian mengira ka’bah akan dapat member
syafaat pada kalian ? Allah berfirman, (30:13). Dan sekali-kali
tidak ada pemberi syafa'at bagi mereka dari berhala-berhala mereka dan adalah
mereka mengingkari berhala mereka itu.
“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku,
ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam…. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian
Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al An’am : 162 – 163)
Kita harus menyembah Allah dengan
menghadap Allah dimana Allah berada. Lalu dimana Allah berada ?
Ingat Allah Mengisyaratkan dalam sabda Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits qudsi,
bahwa Allah SWT, berfirman:
.“Apabila Aku (Allah)
mencintai seorang hamba, maka pendengarannya adalah pendengaran -Ku,
penglihatannya adalah penglihatan-Ku, tangannya (kekuasaannya) adalah
kekuasaan-Ku, perjalanan kakinya adalah perjalanan untuk-Ku”. (HR. Imam Ahmad)
Hadist Qudsi melukiskan :
Allah berfirman:”Bumi dan langitku
tidak sanggup memuatku, tetapi hati seorang hamba Mukmin yang
saleh sanggup memuatKU "
(HR. Imam Ahmad)
Jika kita sudah tahu dimana Allah
berada, lalu kenapa kita tidak menyembah Allah langsung menghadap dimana Allah
berada ? kenapa kalian masih sholat menghadap berhala ?
Dajjal adalah penyembah berhala ausan kabah, karena
menyembah kabah berhala ausan maka ada bekas hitam dijidatnya, ini sebagai
tanda orang kafir atau stempel kafir dari Allah, dan pengikut dajjal adalah
orang orang yang tetap menyembah kabah berhala ausan.
“Belum terjadi kiamat sehingga
orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala (yang
dimaksud berhala ausan ka’bah)
selain Allah.” (HR. Abu Dawud)
Imam Mahdi
adalah seseorang yang mendapat petunjuk yang menjelaskan kebenaran.
(7:181) Dan di antara orang-orang yang Kami ciptakan
ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan yang hak itu (pula)
mereka menjalankan keadilan. (51:51) Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang
lain disamping Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata
dari Allah untukmu. (51:55) Dan tetaplah memberi peringatan,
karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang
beriman. (54:17) (54:32) Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an
untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (81:27) Al Qur'an itu
tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam, (81:28) (yaitu) bagi siapa
di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. (81:29) Dan kamu tidak
dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam. (34:48) Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku
mewahyukan kebenaran. Dia Maha Mengetahui segala yang ghaib". (34:49) Katakanlah: "Kebenaran
telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan
mengulangi". (2:272) Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. (2:269) Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang
Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa
yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.
Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran
(dari firman Allah). (19:76) Dan Allah akan menambah petunjuk kepada
mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu
lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya. (27:92) Dan supaya aku membacakan Al Quraan (kepada
manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah
mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka
katakanlah: "Sesungguhnya aku
(ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan".
Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi SAW bersabda, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
Kemunculan
Imam Mahdi seorang pemimpin yang mendapat petunjuk yang akan mengungkap
kebenaran ayat ayat alquran yang tersembunyi.
Rasulullah SAW bersabda:
“Hingga diutus pada seorang laki–laki dari
keturunanku atau dari keluargaku.”
Dia adl Al-Mahdi keturunan dari Fathimah radhiyallahu ‘anha seperti yg tersebut dlm hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dia adl Al-Mahdi keturunan dari Fathimah radhiyallahu ‘anha seperti yg tersebut dlm hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَهْدِيُّ مِنْ عِتْرَتِي، مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Al-Mahdi berasal dari keturunanku keturunan dari Fathimah.”
Hadits di atas diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud rahimahullahu no. 4282, lihat Sunan Abu Dawud ta’liq Asy-Syaikh Albani rahimahullahu (cet. Maktabah Al-Ma’arif), dan Al-Imam At–Tirmidzi rahimahullahu no. 2156, lihat Mausu’atul Haditsisy Syarif Al-Kutubut Tis’ah
بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ أَقْبَلَ فِتْيَةٌ مِنْ بَنِي هَاشِمٍ فَلَمَّا
رَآهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْرَوْرَقَتْ عَيْنَاهُ
وَتَغَيَّرَ لَوْنُهُ. قَالَ: فَقُلْتُ: مَا نَزَالُ نَرَى فِي وَجْهِكَ شَيْئًا
نَكْرَهُهُ. فَقَالَ: إِنَّا أَهْلُ بَيْتٍ اخْتَارَ اللهُ لَنَا اْلآخِرَةَ عَلَى
الدُّنْيَا، وَإِنَّ أَهْلَ بَيْتِي سَيَلْقَوْنَ بَعْدِي بَلاَءً وَتَشْرِيْدًا
وَتَطْرِيْدًا حَتَّى يَأْتِيَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ مَعَهُمْ رَايَاتٌ
سُوْدٌ فَيَسْأَلُوْنَ الْخَيْرَ فَلاَ يُعْطَوْنَهُ فَيُقَاتِلُوْنَ
فَيُنْصَرُوْنَ فَيُعْطَوْنَ مَا سَأَلُوا فَلاَ يَقْبَلُوْنَهُ حَتَّى
يَدْفَعُوْهَا إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي فَيَمْلَؤُهَا قِسْطًا كَمَا
مَلَئُوْهَا جَوْرًا، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَلْيَأْتِهِمْ وَلَوْ
حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ
“Tatkala kami berada di sisi Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang sekelompok pemuda dari Bani
Hasyim. Ketika Nabi melihat mereka, kedua mata beliau berlinang air mata dan
berubahlah roman mukanya. Maka aku katakan: ‘Kami masih tetap melihat pada
wajahmu sesuatu yang tidak kami sukai.’ Lalu beliau menjawab: ‘Kami ahlul bait.
Allah telah pilihkan akhirat untuk kami daripada dunia. Dan sesungguhnya
sepeninggalku, keluargaku akan menemui bencana-bencana dan pengusiran. Hingga
datang sebuah kaum dari arah timur, bersama mereka ada bendera berwarna hitam.
Mereka meminta kebaikan namun mereka tidak diberi, lalu mereka memerangi dan
mendapat pertolongan sehingga mereka diberi apa yang mereka minta, tetapi
mereka tidak menerimanya. Hingga mereka menyerahkan kepemimpinan kepada
seseorang dari keluargaku. Lalu ia memenuhi bumi ini dengan keadilan
sebagaimana orang-orang memenuhinya dengan kezhaliman. Barangsiapa di antara
kalian mendapatinya maka datangilah mereka, walaupun dengan merangkak di atas
es’.” (HR. Ibnu Majah no. 4082, sanadnya hasan lighairihi menurut Asy-Syaikh
Al-Albani rahimahullahu dalam Adh-Dha’ifah, 1/197, pada pembahasan hadits no.
85)
As-Sindi mengatakan: “Yang nampak, kisah itu merupakan isyarat keadaan Al-Mahdi yang dijanjikan. Oleh karena itu, penulis (Ibnu Majah) menyebutkan hadits ini dalam bab ini (bab keluarnya Al-Mahdi).”
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan: “Dan orang-orang dari timur mendukung (Al-Mahdi), menolongnya dan menegakkan agamanya, serta mengokohkannya. Bendera mereka berwarna hitam, dan itu merupakan pakaian yang memiliki kewibawaan, karena bendera Rasulullah berwarna hitam yang dinamai Al-Iqab.” (An-Nihayah fil Malahim, 1/17, Program Maktabah Syamilah)
Beliau juga mengatakan: “Maksudnya, Al-Mahdi yang terpuji yang dijanjikan keluarnya di akhir zaman asal munculnya adalah dari arah timur, dan diba’iat di Ka’bah seperti yang disebutkan oleh nash hadits.” (idem, 1/17)
Tentang tempat bai’atnya telah diisyaratkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seseorang dibai’at di antara rukun (Hajar Aswad) dan Maqam (Ibrahim).” (HR. Ibnu Hibban no. 6827, Ahmad, dan Al-Hakim; dan beliau menshahihkannya).
Kaum muslimin sangat mendambakan dan
menanti-nantikan kedatangan Imam Mahdi, tetapi ketika Imam Mahdi muncul justru
mereka yang pertama mengingkarinya.
Sabda Rasulullah
SAW, ''siapa yang mendustakan
kedatangan Dajjal, maka kafirlah dia, dan siapa yang mendustakan kedatangan
al-Mahdi, maka kafirlah dia.” (Abu Bakar al-Iskafi)''
surat alhajj (haji) ayat 42 berbunyi,” dan jika
mereka mendustakanmu, maka sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka
kaum Nuh, ‘Ad, tsamud dan kaum Ibrahim dan kaum Luth, dan penduduk madyan, dan
telah didustakan Musa, lalu Aku tangguhkan untuk orang-orang kafir, kemudian
Aku azab mereka, maka bagaimana besarnya kebencian-Ku”, (29:18) “Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan,
maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan. Dan kewajiban rasul itu, tidak lain hanyalah
menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya."
Kaum Kafir
Mendustakan Ayat-ayat Allah dan menyebarkan fitnah pada Imam Mahdi.
Dan mereka kaum kafir mengatakan bahwa Imam
Mahdi adalah seorang pendusta. sekali kali Imam Mahdi bukanlah orang yang dusta
perkataannya, tetapi dia hanyalah seorang yang membenarkan apa yang ada pada
kitab-kitab yang diturunkan pada para nabi, dan yang memberi petunjuk dan
peringatan kepada kaum yang berakal, (3:81) Dan (ingatlah), ketika
Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu
berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepadamu seorang rasul yang
membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman
kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui
dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab:
"Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu
saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu". Tetapi mereka kaum dajjal
dan kaum kafir telah mengingkari dan mendustainya ingatlah firman
(Allah) surat alhajj (haji) ayat 42 berbunyi,” dan jika mereka mendustakanmu, maka
sesungguhnya telah mendustakan juga sebelum mereka kaum Nuh, ‘Ad, tsamud dan
kaum Ibrahim dan kaum Luth, dan penduduk madyan, dan telah didustakan Musa,
lalu Aku tangguhkan untuk orang-orang kafir, kemudian Aku azab mereka, maka
bagaimana besarnya kebencian-Ku”, (29:18)
“Dan
jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka umat yang sebelum kamu juga
telah mendustakan. Dan kewajiban
rasul itu, tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan
seterang-terangnya." dan firman (Allah) surat al mukmin (40:5): “sebelum mereka kaum
Nuh dan golongan golongan yang bersekutu sesudah mereka telah
mendustakan dan tiap tiap umat telah merencanakan makar terhadap
rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan yang batil untuk
melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu, karena itu Aku azab mereka.
Maka betapa azab-Ku”. (10:74) Kemudian sesudah
Nuh, Kami utus beberapa rasul kepada kaum mereka (masing-masing), maka
rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang
nyata, tetapi mereka tidak hendak beriman karena mereka dahulu telah (biasa)
mendustakannya. demikianlah Kami mengunci mati hati orang-orang yang
melampaui batas. dan firman (Allah) surat 31 Luqman ayat 21 yang berbunyi, dan apabila
dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang diturunkan (Allah)”, mereka
menjawab: “tapi kami mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami
mengerjakannya”, (2:87) Dan sesungguhnya
Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah
menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami
berikan bukti-bukti kebenaran (mu'jizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami
memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang
rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu
kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan
beberapa orang (yang lain) kamu bunuh? (2:88)
Dan
mereka berkata : "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah
telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang
beriman.
(2:89) Dan setelah datang kepada mereka Al Qur'an dari Allah yang membenarkan
apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan
Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang
kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka
la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. (2:90) Alangkah buruknya
(hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada
apa yang telah diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan
karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya diantara hamba-hamba-Nya. Karena itu mereka
mendapat murka sesudah (mendapat) kemurkaan. Dan untuk orang-orang kafir
siksaan yang menghinakan. (40:22-26)
Yang
demikian itu adalah karena telah datang pada mereka rasul rasul mereka dengan
membawa bukti bukti yang nyata lalu mereka kafir, maka Allah mengazab
mereka. Sesungguhnya Dia Maha Kuat lagi Maha Keras hukumannya. Dan sesungguhnya
telah kami utus Musa dengan membawa ayat ayat kami dan keterangan yang
nyata, kepada Fir’aun, Haman dan Qarun; maka mereka berkata; “adalah
seorang ahli sihir yang pendusta”. Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa
kebenaran dari sisi kami mereka berkata: “bunuhlah anak-anak orang-orang
yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka”.
Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah sia-sia, dan berkata
Fir’aun: “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada
Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau
menimbulkan kerusakan di muka bumi”. (40:28)
Dan
seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir’aun yang
menyembunyikan imannya berkata: ”apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki
karena dia mengatakan: Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu
dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta
maka dialah yang akan menanggung dustanya itu, dan jika ia seorang yang benar
niscaya sebagian yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu”. Sesungguhnya
Allah tidak menunjuki orang-orang yang melampaui batas lagi pendusta. (2:91) Dan apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kepada Al Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata:
"Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami". Dan mereka
kafir kepada Al Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah
(Kitab) yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka." dan surat
2 Al baqarah ayat 170 berbunyi, ”dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang
telah diturunkan (Allah), ”mereka menjawab: ”tetapi kami hanya mengikuti apa
yang telah kami dapati dari nenek moyang kami”, walaupun nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”
surat 2 al baqarah ayat 75-76, maha benar
(Allah) dari segala firmannya. (2:23).
Dan
jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan
ajaklah penolong-penolongmu selain (Allah), jika kamu orang-orang yang
benar. (2:61) ..lalu
ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat
kemurkaan dari (Allah), hal itu (terjadi) karena mereka selalu
mengingkari ayat-ayat (Allah) dan membunuh para Nabi tanpa alasan yang
benar, Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka
dan melampaui batas. (2:99) Dan sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar
kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. (2:100) Patutkah (mereka
ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji,
segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebagian besar dari mereka tidak
beriman. (2:101) Dan setelah
datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab)
yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat)
melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak
mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah). (14:13) Orang-orang kafir
berkata kepada Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir
kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan
mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang
zalim itu, (69:49) Dan sesungguhnya
Kami benar-benar mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang
mendustakan(nya). (30:58) Dan Sesungguhnya
telah Kami buat dalam Al Qur'an ini segala macam perumpamaan untuk
manusia. Dan Sesungguhnya jika kamu membawa kepada mereka suatu ayat, pastilah
orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Kamu tidak lain hanyalah
orang-orang yang membuat kepalsuan belaka." (30:59) Demikianlah Allah mengunci mati hati
orang-orang yang tidak (mau) memahami. (30:60) Dan bersabarlah
kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar dan sekali-kali janganlah
orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan
kamu,
(10:73) Lalu mereka
mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang bersamanya di
dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan Kami
tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu. (43:37) Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu
benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa
mereka mendapat petunjuk. (4:155) Maka (Kami lakukan
terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu,
dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka
membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan : "Hati
kami tertutup." Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati
mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali
sebahagian kecil dari mereka. (7:186)
Barangsiapa
yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk.
Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (11:57) Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa (amanat) yang aku diutus
(untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti (kamu) dengan kaum
yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya
sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu. (40:28) Dan seorang
laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir’aun yang menyembunyikan
imannya berkata: ”apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia
mengatakan: Tuhanku ialah Allah, padahal dia telah datang kepadamu dengan
membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu. Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung dustanya
itu, dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian yang diancamkannya
kepadamu akan menimpamu”. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang
yang melampaui batas lagi pendusta.
Yunus:41:
Jika mereka mendustakan kamu, maka
katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri
terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu
kerjakan."
Alkaafiruun : 1.
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.6:Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.
“Seseorang
itu kalau sudah merasa ‘BAik’akan SULIT DIPERBAIKI”
Aisyah
Ra. bertanya kepada Rasullullah SAW.
“Kapan
seseorang itu dikatakan buruk ?”
Rasulullah
SAW menjawab:
“Ketika
Ia Menyangka Dirinya Seorang Yang Baik"
[At-Taisiir
bisyarh Al-Jaami’ as-Shaghiir 2/606]
Fudhayl
bin ‘Iyyaadh ditanya tentang arti Tawadhu, beliau menjawab:
“Engkau
tunduk dan patuh pada kebenaran, meskipun engkau mendengarnya dari seorang anak
kecil (ketika engkau tahu ia menyampaikan kebenaran), maka engkau menerima
kebenaran tsb darinya, meskipun engkau mendengarnya dari manusia yang paling
bodoh; (ketika engkau tahu ia menyampaikan kebenaran), maka engkau menerima
kebenaran tsb darinya.”
Samakah Menyembah Tuhan Menghadap Berhala Dengan Menyembah Tuhan
Menghadap Ka’bah?
ingat bahwa Kaum Musyrikin Mengakui Bahwa Allah-lah Pencipta Langit Dan Bumi,
Kendatipun Mereka Menyembah Berhala (43:9) Dan sungguh jika
kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?"
niscaya mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha
Perkasa lagi Maha Mengetahui". (43:15) Dan mereka menjadikan sebahagian dari
hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya
manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
2.272. Bukanlah
kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang
memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk
kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari
keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya
(dirugikan).
Mari kita berjuang di jalan Allah, berjihadlah
melalui Donasi ke:
Or transfer to
Bank BCA Indonesia
Beneficiary account : Imam Sibaweh
Account Number : 24-7168-5552
Swift code: : CENAIDJA
ATM BCA code : 014
Atau
Bank BPD Jateng
a/n : LPK BABEQU COURSE
No. rekening: 3-015-02681-1
Swift code: PDJGIDJA
ATM CODE: 113
Al Hujuraat
49.15. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang
(berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah
orang-orang yang benar.
Ali 'Imran
3.92. Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
At Taubah
9.88. Tetapi Rasul
dan orang-orang yang beriman bersama dia, mereka berjihad denga hartan dan diri
mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh kebaikan, dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung
At Taubah
9.41. Berangkatlah
kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan
harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu,
jika kamu mengetahui.
Ash Shaff
61.11. (yaitu) kamu
beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
At Taubah
9.20. orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda
dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah
orang-orang yang mendapat kemenangan.
Al Anfaal
8.72. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad denganharta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain
lindung-melindungi[624]. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi
belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Al A'raaf (7.53). Tiadalah mereka
menunggu-nunggu kecuali (terlaksananya kebenaran) Al Quran itu. Pada hari
datangnya kebenaran pemberitaan Al Quran itu, berkatalah orang-orang yang
melupakannya[547] sebelum itu: "Sesungguhnya telah datang
rasul-rasul Tuhan kami membawa yang hak, maka adakah bagi kami pemberi syafa'at
yang akan memberi syafa'at bagi kami, atau dapatkah kami dikembalikan (ke
dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami
amalkan?." Sungguh mereka telah merugikan diri mereka sendiri dan telah
lenyaplah dari mereka tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan.
Al Baqarah (2.195).
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Al Baqarah (2.261).
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
At Taubah
9.99. Di antara
orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai
jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa
Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk
mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukan mereka kedalam
rahmat Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
At Taubah
9.121. dan mereka
tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak
melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula)
karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Nabi saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Hai anak cucu Adam, berinfaklah kalian, maka Aku akan memberi ganti kepadamu.
Bahwa Nabi saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Hai anak cucu Adam, berinfaklah kalian, maka Aku akan memberi ganti kepadamu.
Rasulullah saw. bersabda: Anugerah Allah itu penuh dan deras.
Ibnu Numair berkata: (Maksud dari) amalan adalah pemberian yang banyak dan
mendatangkan keberkahan, tidak mungkin terkurangi oleh apapun di waktu malam
dan siang. (Shahih Muslim No.1658)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah seorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik, kecuali (Allah) Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka di tangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar dari gunung, sebagaimana seseorang di antara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya. (Shahih Muslim No.1684)
Rasulullah saw. bersabda: Tidaklah seorang yang bersedekah dengan harta yang baik, Allah tidak menerima kecuali yang baik, kecuali (Allah) Yang Maha Pengasih akan menerima sedekah itu dengan tangan kanan-Nya. Jika sedekah itu berupa sebuah kurma, maka di tangan Allah yang Maha Pengasih, sedekah itu akan bertambah sampai menjadi lebih besar dari gunung, sebagaimana seseorang di antara kalian membesarkan anak kudanya atau anak untanya. (Shahih Muslim No.1684)
Hadis riwayat Asma binti Abu Bakar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Berinfaklah atau memberilah dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan memperhitungkannya untukmu. (Shahih Muslim No.1708)
Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Berinfaklah atau memberilah dan jangan menghitung-hitung, karena Allah akan memperhitungkannya untukmu. (Shahih Muslim No.1708)
بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SALAM JIHAD
DARI IMAM
MAHDI
Kepada seluruh Dermawan yang bersedia
berjihad dan berjuang melawan DAJJAL dan melawan pengikutnya orang orang kafir,
dan kepada seluruh umat yang terpanggil jiwa dan raganya untuk berjihad
sepenuhnya silahkan bergabung menjadi anggota Ormas Imam Mahdi daftarkan diri
anda melalui email: imamalmahdi@yahoo.com. Atau imamalmahdi2003@gmail.com
dapat berjihad melalui Donasi ke:
Atau
Bank BPD Jateng
a/n : LPK BABEQU COURSE
No. rekening: 3-015-02681-1
Swift code: PDJGIDJA
ATM CODE: 113
Or transfer to
Bank BCA Indonesia
Beneficiary account : Imam Sibaweh
Account Number : 24-7168-5552
Swift code: : CENAIDJA
ATM BCA code : 014
IMAM MAHDI (Imam S)
Nasab Dari Ayah
1.
Muhammad SAW,
2. Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina Ali Choli’ Qosam,
16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P.Benawa),
2. Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina Ali Choli’ Qosam,
16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P.Benawa),
27. Sayyidina Abdurrohman (P.Samhud Bagda),
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
31 sayyidina Abu
Sujak (mayong)
32. sayyidina KH. Umar Banjaran
33. sayyidina KH. Abdullah bin Umar
34. sayyidina Imron (kakak Ali bin Abdullah)
35. KH. ahmad syafii (Abdullah)
36. Imam sibaweh (Imam Mahdi)
Nasab Dari
Ibu
1.
Muhammad SAW,
2. Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina Ali Choli’Qosam,
16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P.Benawa),
2. Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan Sayyidina Ali,
3. Sayyidina Husen Bin Ali,
4. Sayyidina Ali Zaenal Abidin,
5. Sayyidina Muhammad Al-Baqir,
6. Sayyidina Ja’far Shodiq,
7. Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8. Sayyidina Muhammad Annaqib,
9. Sayyidina Sayyidina Isa Arrumi,
10. Sayyidina Ahmad Al-Muhajir Ilallah.
11. Sayyidina Ubaidillah,
12. Sayyidina Alawi,
13. Sayyidina Muhammad,
14. Sayyidina Alawi Muhammad,
15. Sayyidina Ali Choli’Qosam,
16. Sayyidina Muhammad Shohibul Mirbath,
17. Sayyidina Alawi,
18. Sayyidina Amir Abdul Malik,
19. Sayyidina Abdulloh Khon,
20. Sayyidina Ahmad Syah Jalal,
21. Sayyidina Jamaludin Khusen,
22. Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23. Sayyidina Ishak,
24. Sayyidina Ainul Yaqin (Sunan Giri),
25. Sayyidina Abdurrohman (Jaka Tingkir),
26. Sayyidina Abdul Halim (P.Benawa),
27. Sayyidina Abdurrohman (P.Samhud Bagda),
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
28. Sayyidina Abdul Halim,
29. Sayyidina Abdul Wahid,
30. Sayyidina Abu Sarwan.
31
sayyidina Abu Sujak (mayong)
32. sayyidina KH. Umar Banjaran
33. sayyidina KH. Imam kudus (adik
KH.Abdul Ghoni)
34. Masnin (kakak KH. Hasan Mangkli
magelang)
35. Mughniyah
36. Imam sibaweh bergelar Imam
Mahdi
Dari Abdullah bin Amr ra, Nabi saw bersabda: “Sampaikanlah
dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari).
silahkan di share pada teman teman
No comments:
Post a Comment