Wednesday, March 6, 2019

Satrio piningit vs jokowi ma`ruf vs prabowo sandiago uno vs imam mahdi v...





https://www.youtube.com/watch?v=mC1RZz1cAQA
penghalalan dan penghancuran ka'bah oleh kaum muslimin sendiri dilakukan dzusuwaqotain dibawah pimpinan Imam Mahdi, karena ka'bah adalah berhala ausan.... lihat hadits shahihnya dan ayat alqur'an di link dibawah ini....

Monday, November 5, 2018

Imam Mahdi dari Indonesia


















   السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi akhir zaman,
sebagai penutup para Nabi dan panutan dalam meniti jalan yang lurus, begitu
pula kepada keluarga dan para sahabatnya.
Untuk apakah kita diciptakan Allah, Allah ta’ala berfirman dalam surat  (QS. Adz Dzariyat  ayat 56). “Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Lalu dimanakah Allah berada? Sebagian orang awam mengatakan bahwa Allah ada dimana
mana, orang yang berpendapat seperti ini akhirnya melakukan perbuatan syirik
dengan menyembah Allah di kuburan, di pohon, bahkan di api dan berhala. Dan
sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa Allah ada dilangit sehingga selalu
berdoa dan beribadah dengan cara menengadah keatas, sedangkan bagi orang orang
khowasul khowas, mereka berpegang pada ayat, Bumi dan langit-Ku tidak sanggup
memuat-Ku, tetapi hati seorang hamba mukmin yang saleh sanggup memuat-Ku.
(diriwayatkan bukhori-muslim). dan Allah berfirman, “Dan tidak Kuterima ibadah
hambaKu selain karena Aku”, sehingga mereka
meninggalkan dan menafikan segala bentuk keyakinan tentang syurga dan neraka,
mereka lebih mencari keridhoan Allah
.
Untuk mencapai tingkat khowasul khowas maka
seseorang harus meyakini dengan pasti bahwa syurga dan neraka benar benar tidak
ada
, ini bertujuan untuk menghindari sekecil apapun niat ibadah yang
bertujuan selain Allah yaitu ingin mendapat pahala syurga dan terhindar dari
neraka, dan tetap beristiqomah beribadah hanya berniat untuk mendapatkan ridho
Allah SWT semata. Dalam alqur’an terdapat beberapa ayat yang ditujukan untuk
orang awam sampai untuk orang khowasul khowas, salah satu ayat alqur’an tentang
syurga dan neraka yang ditujukan untuk khowasul khowas adalah sebagai berikut:
Allah
Ta’ala berfirman, dalam surat Huud; ayat 106-108
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di
dalam neraka
, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan
merintih), mereka kekal di dalamnya
selama ada langit dan bumi
, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain).
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun
orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya
di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi
,
kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada
putus-putusnya.” (QS. Huud: 106-108)
Jika kita melihat ayat di atas, kita dapat memahami dengan jelas. Allah
mengisyaratkan surga dan neraka itu ada selama bumi dan langit itu ada. Dengan
kata lain apabila bumi dan langit sudah hancur maka sudah tidak ada lagi syurga
dan neraka, yang artinya syurga dan neraka hanya ada dibumi ini, Dari sini bisa
diyakini bahwa surga dan neraka itu tidak kekal. Surat Huud ayat 106-108 ini
yang menegaskan bahwa syurga dan neraka kekal selama ada langit dan bumi
diperkuat dengan surat IBRAHIM ayat 45. …..dan telah Kami berikan kepadamu
beberapa perumpamaan".  Ayat  48 “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti
dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit.”
tidak ada satu ayatpun yang mengatakan bahwa Allah telah menciptakan surga dan neraka
dengan Haq, tetapi yang ada surga dan neraka selalu dihubungkan dengan
perumpamaan”
surat
13 AR RAD aya 35; PERUMPAMAAN SYURGA yang dijanjikan kepada orang-orang yang
takwa ialah (seperti taman); dan surat Alhajj (haji) ayat 72, (Surat 30 Ar Ruum
Ayat 58).
Bahkan Perumpamaan surga juga ada dalam Injil, Mat 13:45 Demikian pula hal Kerajaan
Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah.  Mat 13:24 Yesus membentangkan suatu
perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu
seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. …Mat 13:31 Yesus
membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi yang diambil dan ditaburkan orang di
ladangnya. dll
tidak ada satu ayatpun yang mengatakan bahwa Allah telah menciptakan surga dan neraka
dengan Haq, tetapi yang ada surga
dan neraka selalu dihubungkan dengan perumpamaan. tetapi lihatlah bahwa allah
telah menciptakan langit dan bumi dengan Haq
( surat 64 At taghaabun ayat:3.) Dia menciptakan
langit dan bumi dengan HAQ. (surat
44 Ad Dukhaan ayat:38) Dan Kami tidak menciptakan
langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.( surat 44
Ad Dukhaan ayat:39) Kami tidak menciptakan
keduanya melainkan dengan HAQ,( QS
11:7.), (QS 41:9). , (QS 41:11).,( QS 40:57.) ,( QS 2:164.), (QS 3:190)”)
Dalam Injil juga disebutkan penciptaan langit dan bumi, Kejadian 1:1 Pada mulanya
Allah menciptakan langit dan bumi.
Kejadian 2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah
menjadikan bumi dan langit,
Kej 14:19, Kej 14:22, Yes 45:12, Yes 45:18, Yes 65:17, Yes 45:8, Yes 42:5, Za 12:1,
Kej 2:1, Why 10:6, Mzm 115:15, Ibr 1:10, Mzm 113:6, Mzm 124:8, Mzm 134:3,
Tetapi tidak pernah
disinggung sekalipun penciptaan neraka, yang ada adalah penciptaan taman Eden
di bumi sebelah timur yang dialiri sungai Efrat, yang berarti sorga ada dibumi
.
Terdapat dalam injil Kejadian 2:8-14 dimana taman eden mengaliri 4 sungai yaitu
sungai pison yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah hawila letaknya disebelah timur mesir ke arah Asyur
, Kejadian
2:13 Nama sungai yang kedua ialah Gihon, yakni yang mengalir mengelilingi
seluruh tanah Kush. Kejadian 2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni
yang mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah sungai Efrat.

Seorang ulama Mahmud bin ‘Amr bin Ahmad Az Zamakhsyari menyatakan penafsiran yang sama
dengan Ibnu Jarir dan Ibnu Katsir. Jadi, makna ayat (yang artinya), “Selama
langit dan bumi itu ada”, maksudnya: Yang dimaksud adalah langit dan bumi di
akhirat, yaitu langit syurga dan bumi syurga, keduanya itu abadi dan makhluk
yang kekal,  dan kebiasaan ungkapan orang
Arab yang ingin menyatakan sesuai itu kekal dan tidak ada ujung akhirnya.
Untuk maksud pertama ini, beliau membawakan dua ayat bahwa di akhirat itu ada langit
dan bumi tersendiri. Ayat pertama, Allah Ta’ala berfirman,
“(Yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit.” (QS. Ibrahim: 48)
Tetapi Mahmud melupakan ayat sebelumnya surat IBRAHIM ayat 45. …..dan telah Kami
berikan kepadamu beberapa perumpamaan". 
Ayat kedua, Allah Ta’ala berfirman,
 “Dan telah (memberi) kepada kami bumi (tempat)
ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang
kami kehendaki.” (QS. Az Zumar: 74)
Sekali lagi Mahmud melupakan ayat sebelumnya (QS. Az Zumar: 27). Sesungguhnya telah
Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini Setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.
Kata selama ada langit dan bumi sangat jelas beda dengan langit surga, dan bumi
surga,   baiklah mari kita coba mengikuti
petunjuk para ulama tersebut, sebagai berikut:
“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di
dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit surga dan bumi surga, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang
Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam
syurga, mereka kekal dalamnya selama ada
langit surga dan bumi surga
, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Huud:
106-108). Kalau dimasukkan dalam kalimat tersebut maka terlihat sekali ada
kejanggalan, mereka dikatakan kekal didalam surga atau neraka tetapi selama ada langit surga dan bumi surga,
yang berarti surga dan neraka suatu saat akan mengalami kehancuran atau tidak kekal, dengan kata
lain walaupun maksud dari kata langit dan bumi ini adalah langit surga dan bumi
surga berarti tetap saja langit surga dan bumi surga tersebut suatu saat akan mengalami kehancuran karena
ada kata selama ada
langit surga dan bumi surga. Kalau yang dimaksud dari
QS Huud: 106-108 adalah kekal selamanya seharusnya tidak ada lanjutan
kekal selama ada langit dan bumi
, tetapi seharusnya kekal selamanya atau kekal abadi. Atau kalau ulama masih tidak terima kebenarannya
sebaiknya ulama mengubah kalimat dalam ayat alqur’an tersebut sebagai berikut,
mereka kekal selama ada didalam langit surga dan didalam bumi surga. Atau
mengubahnya menjadi kalimat, mereka kekal selamanya. Sungguh ulama seperti ini
adalah Dajjal yang menukar ayat alqur’an dengan kesesatan.
seorang ulama Al Hafizh Al Hakami rahimahullah berpendapat bahwa  dalam SURAT 2. AL BAQARAH ayat 24
…peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu
, yang disediakan
bagi orang-orang kafir. ..ayat 25 …bagi mereka disediakan surga ….
Artinya
Jika dikatakan “telah disediakan”,
berarti keduanya telah ada.
Tetapi,
al hafizh alhakami rahimahullah tidak melanjutkan ayat berikutnya yaitu surat
yang sama  SURAT 2. AL BAQARAH ayat
26…..Dengan perumpamaan itu banyak
orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan
itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan
Allah kecuali orang-orang yang fasik.  
Ayat 26 memperjelas bahwa syurga dan neraka
adalah perumpamaan
jadi kata disediakan syurga dan neraka ini dipertegas
dengan jelas sebaga perumpamaan.
lihatlah
hadits yang diuraikan al Hafizh Al Hakami bahwa nabi SAW bersabda, (“Aku pernah
melihat surga, lalu aku melihat bahwa kebanyakan penghuninya adalah orang-orang
miskin. Aku pun pernah melihat neraka, lalu aku melihat kebanyakan penghuninya
adalah para wanita.”) hadits ini jelas jelas adalah perumpamaan kalau tidak
perumpamaan lalu bagaimana dengan alam
kubur, padang masyar, hisab dan jembatan sirotol mustakim yang kesemuanya belum
terjadi pada umat ini
, lalu bagaimana mereka sudah ada di neraka atau sudah
ada di surga padahal syarat untuk masuk syurga dan neraka adalah harus
mengalami kejadian kejadian diatas terutama dihisab dan melewati jembatan
shirotol mustaqim. Ini menunjukkan bahwa hadits diatas menyebutkan perumpamaan.
Dan lihatlah dalil yang digunakan al Hafizh Al Hakami dibawah ini, “Sakit demam berasal dari panasnya jahannam.
Oleh karenanya, dinginkanlah demam tersebut dengan air.” Siapapun akan tahu
bahwa hadits diatas adalah perumpamaan bahwa
panas demam adalah dari panasnya jahanam, itu adalah perumpamaan
.
 (QS. Az Zumar: 27). Sesungguhnya telah Kami
buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini Setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.
SURAT 17. AL ISRAA' ayat 89 Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada
manusia dalam Al Qur'an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali
mengingkari (nya).
Abu Muhammad Al Husain bin Mas’ud Al Baghowi menyatakan yang hampir sama dengan
Ibnu Jarir Ath Thobari dan Ibnu Katsir. Al Baghowi mengatakan sebagaimana
dikatakan oleh Adh Dhohak, Begitu pula para pakar tafsir menjelaskan bahwa
ungkapan dalam ayat tersebut dimaksudkan untuk menunjukkan kekalnya sesuatu.
Inilah ungkapan yang biasa disebutkan oleh orang Arab. Mereka orang arab biasa
mengatakan, “Saya tidak akan mendatangimu selama langit dan bumi itu ada”. Atau
mereka katakan, “… selama bergantinya malam dan siang”. Mereka maksudkan ini
semua untuk mengungkapkan “selamanya”.”
Mereka semua lupa bahwa Ini adalah ayat alqur’an dan bukan berdasarkan kebiasaan orang arab, ingat kebiasaan orang arab jaman jahiliyah adalah menyembah Allah dengan menghadap ka’bah dan menghadap berhala, kebiasaan orang arab (kaum kafir Quraisy) menyembah Allah
kearah kiblat berhala dan tiap sifat tuhan diwujudkan dengan satu kiblat
berhala akan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah. surat Az Zumar ayat 3;
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang
mengambil pelindung selain Allah (mereka berkata): “Kami tidak menyembah mereka (berhala-berhala) melainkan supaya mereka
mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”.
Adat kebiasaan orang arab Kaum Quraisy menyembah Allah dengan menghadap kiblat
berhala juga mereka lakukan agar dapat syafaat dari Allah.  surah Yunus ayat 18; dan mereka berkata: “Mereka (berhala-berhala)  itu adalah pemberi syafa’at kepada kami di
sisi Allah
”.
Adat kebiasaan orang arab memberikan sajian untuk Allah dan untuk berhala mereka
terdapat dalam  Surat 6 al an’aam ayat
136; Dan mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak
yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata sesuai dengan persangkaan
mereka: "Ini untuk Allah dan ini
untuk berhala-berhala kami
". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi
berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; dan saji-sajian yang
diperuntukkan bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka.
Amat buruklah ketetapan mereka itu.
kalaupun Ini ungkapan yang biasa disebutkan oleh orang Arab. Mereka biasa mengatakan,
“Saya tidak akan mendatangimu selama langit dan bumi itu ada”. Atau mereka
katakan, “… selama bergantinya malam dan siang”. Mereka maksudkan ini semua
untuk mengungkapkan “selamanya”. Selamanya disini bukan berarti kekal tetapi
artinya sampai mati tidak akan
melakukannya,
dengan kata lain bukan kekal abadi selamanya yang dimaksud
tetapi selamanya sampai mati saja. Lihat SURAT 2. AL BAQARAH ayat 41-42 Dan
berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al Qur'an) yang membenarkan
apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama
kafir kepadanya, dan janganlah kamu
menukarkan ayat-ayat-Ku
dengan harga yang rendah,…     Dan
janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak itu
, sedang kamu mengetahui.
SURAT 2. AL BAQARAH ayat 99. Dan Sesungguhnya Kami
telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas
; dan tak ada yang ingkar
kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.
SURAT 2. AL BAQARAH ayat, 159. Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk
, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan
dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
160. Kecuali mereka yang telah taubat dan Mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran),
SURAT 2. AL BAQARAH Ayat 146 …Dan sesungguhnya
sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran
, padahal mereka
mengetahui.
SURAT 2. AL BAQARAH Ayat 174 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, ….ayat 175 Mereka
itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk.
SURAT 3. ALI 'IMRAN Ayat 70-71 Hai Ahli Kitab, mengapa
kamu mengingkari ayat-ayat Allah
, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur
adukkan yang hak dengan yang bathil
, dan
menyembunyikan kebenaran,
padahal kamu mengetahui?
Kitab Injil masih tidak yakin adanya hari kebangkitan.
1Kor 15:13 Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.
 1Kor 15:16 Sebab jika benar orang mati tidak
dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan.

Dan lihatlah firman Yang Maha Mulia (Allah) Surat 37 Ashshaffaat ayat 59-61 yang
dengan tegas memberitahukan hal yang sebenarnya tentang kematian: ”melainkan
hanya kematian kita yang pertama saja (di dunia), dan kita tidak akan disiksa
(di akhirat nanti), sesungguhnya ini benar-benar kemenangan yang besar, untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”.
Nabi SAW bersabda: ”Tidak ada di surga sesuatu yang sama seperti yang ada di dunia kecuali nama-nama orang.”
(Ath-Thabrani)
Dan lihatlah cerita nabi adam dalam ayat Al Qur’an dibawah ini tentang syurga dan
neraka, disini terlihat dengan jelas bahwa iblis telah diusir dari syurga,
tetapi kenapa iblis bisa membisikkan pikiran jahat pada nabi adam yg berada
disyurga, apakah syurga begitu kecil, ataukah syurga bisa dilewati iblis dengan
leluasa tanpa ada halangan, dan tuhan tidak dapat mencegah iblis keluar masuk
syurga seenaknya? Berapa besar kekuasaan Allah kalau begitu?
Jika ada yang berusaha menutupi dan menyembunyikan arti dan makna ayat ini dengan
mengatakan bahwa: penjelasan yang mengatakan bahwa surga dan neraka adalah
tidak kekal adalah keliru, maka mereka tidak merujuk kepada keterbukaan hati
dalam memahami Alqur’an dan Injil yang dengan jelas  jelas mengatakan bahwa surga dan neraka
hanyalah perumpamaan, dan Alqur’an selalu menyebutkan surga dan neraka adalah
perumpamaan, tidak ada satu ayatpun yang mengatakan bahwa surga dan neraka
adalah telah diciptakan dengan Haq, sebuah perumpamaan surga dan neraka kita perumpamakan
adalah dunia fantasi, yang artinya apapun yang disebutkan didalamnya walaupun
ada kata kekal atau disiksa atau didalam kebahagiaan surga, tetaplah itu semua didalam
dunia perumpamaan atau didalam dunia fantasi yang tidak nyata dan tidak benar
benar terjadi karena hanya perumpamaan dan hanya fantasi. Dalam dunia fantasi
atau dunia khayalan walaupun didalamnya dikatakan hidup kekal selamanya atau
dapat menghancurkan alam semesta dalam sekali tunjuk seperti dalam film kartun
dragon ball, tetaplah sebuah khayalan, yang dalam cerita memang terjadi akan
tetapi dalam kehidupan nyata itu adalah dunia khayalan yang tidak ada. Jadi
walaupun ada 110 ayat yang mengatakan bahwa mereka kekal didalamnya (surga dan
neraka), tetap saja ini dalam dunia perumpamaan atau didalam dunia fantasi yang
artinya bahwa dalam dunia nyata atau dalam kenyataannya tetap saja hanya
perumpamaan dan dunia fantasi.

Ringkasnya,
mengenai surat Huud ayat 107 dan 108, ada dua penafsiran:
Pertama:
Yang dimaksud adalah langit dan bumi yang ada didunia ini.
Kedua:
Penyebutan “selama ada langit dan bumi” adalah ungkapan perumpamaan dalam dunia
fantasi atau dalam dunia khayalan. Karena surga dan neraka tidak pernah
diciptakan dengan HAQ oleh Allah, tetapi hanya sebuah perumpamaan.
Dari penjelasan di atas, terlihat jelas bahwa surat Huud ayat 16-108 memaksudkan syurga
dan neraka itu tidak kekal dan hanyalah sebuah perumpamaan dalam dunia fantasi
atau dunia khayalan, karena syurga dan neraka tidak pernah diciptakan dengan
HAQ oleh Allah, dalam alqur’an dan hadits pun tidak pernah disinggung
penciptaan syurga dan neraka dengan HAQ bahkan diinjil sekalipun. Sudah
jelaslah kekeliruan tersebut. Intinya, kekeliruan yang dilakukan disebabkan
beberapa hal:
Pertama:
ULama tersebut Hanya bergantung pada logika yang dangkal
Setelah
beranjak dari pemahaman keliru terhadap surat Huud ayat 107 dan 108, beliau pun
mengemukakan argumen sains. Namun ini sudah beranjak dari pemikiran keliru
terhadap ayat tadi dan dibangun di atas logika yang fasid (rusak). Yang namanya
logika jika bertentangan dengan dalil, maka dalil yang mesti didahulukan karena
logika tentu saja terbatas. Coba pahami baik-baik perkataan seorang alim,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berikut ini.
“Bahkan
akal adalah syarat untuk mengilmui sesuatu dan untuk beramal dengan baik dan
sempurna. Akal pun akan menyempurnakan ilmu dan amal. Akan tetapi, akal
tidaklah bisa berdiri sendiri. Akal bisa berfungsi jika dia memiliki instink
dan kekuatan sebagaimana penglihatan mata bisa berfungsi jika ada cahaya.
Apabila akal mendapati cahaya iman dan Al Qur’an barulah akal akan seperti mata
yang mendapatkan cahaya mentari. Jika bersendirian tanpa cahaya, akal tidak
akan bisa melihat atau mengetahui sesuatu.” Jika ulama tersebut sudah berniat
menyembunyikan kebenaran ayat alqur’an maka apapun akan dilakukan.
Intinya,
logika bisa berjalan dan berfungsi jika ditunjuki oleh dalil syar’i yaitu dalil
dari Al Qur’an dan As Sunnah. Tanpa cahaya ini, akal tidak akan berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan tentang surga dan neraka, betapa banyak ayat
yang menunjukkan perumpamaan dan karena
tidak pernah disinggung sekalipun penciptaan syurga dan neraka dengan
HAQ didalam alqur’an berarti syurga dan neraka adalah dunia fantasi atau dunia
khayalan, yang artinya apapun didalamnya walaupun ada kata kekal maka kekalnya
adalah didalam dunia fantasi. Jika syurga dan neraka dalam alqur’an adalah
perumpamaan dan tidak pernah disinggung sekalipun dalam alqur’an tentang penciptaannya
dengan haq, kenapa ulama mengatakan syurga dan neraka adalah dunia nyata dan
kekal abadi, jika kenyataannya kekal selama ada langit dan bumi? Pantaskah di
sini akal mengalahkan dalil Al Qur’an dan As Sunnah? Logika barulah benar jika
memang tidak berseberangan dengan wahyu.

Kedua:
Tidak mau merujuk pada alqur’an dan hadits shahih tetapi berdasarkan kepada
kebiasaan bangsa arab, padahal pada waktu itu kebiasaan bangsa arab juga
menyembah Allah dengan menghadap berhala, juga mabuk mabukan, dll, apakah
alqur’an juga akan ditafsirkan untuk menyembah berhala dan mabuk mabukan?
Inilah
salah satu kekeliruannya lagi. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Umar bin
‘Abdul ‘Aziz,
”Barangsiapa
beribadah pada Allah tanpa ilmu, maka kerusakan yang ditimbulkan lebih besar
daripada perbaikan yang dilakukan.”
Kita punya kewajiban jika tidak tahu tentang masalah agama termasuk pula dalam
memahami ayat untuk kembali kepada alqur’an dan hadits dan jangan
menyembunyikan dan mengingkari ayat tersebut atau menukar makna ayat tersebut.
Allah Ta’ala berfirman,
AL BAQARAH ayat 41-42 Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al
Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu
menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan
ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah,…   
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan
janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.
SURAT 2. AL BAQARAH ayat 99. Dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang
yang fasik.
SURAT 2. AL BAQARAH ayat, 159. Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang
telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk,
setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati
Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati,
160. Kecuali mereka yang telah taubat dan Mengadakan perbaikan dan menerangkan
(kebenaran),
SURAT 2. AL BAQARAH Ayat 146 …Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.
SURAT 2. AL BAQARAH Ayat 174 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah diturunkan Allah, ….ayat 175 Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk.
SURAT 3. ALI 'IMRAN Ayat 70-71 Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mengingkari ayat-ayat
Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya).
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang hak dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?
Ketiga:
Mengikut ayat mutasyabih (yang masih samar)
Sebelum menyebutkan pendapatnya ulama tersebut sudah menyembunyikan ayat-ayat yang
menunjukkan perumpamaan surga dan neraka. Bahkan ulama tersebut telah mengingkari
ayat alqur’an tersebut dengan menyelewengkan maknanya yang sudah sangat jelas
menjadi disamarkan, dari kata selama ada langit dan bumi diubah maknanya menjadi selama ada langit syurga dan bumi syurga.
 “Dan masih banyak lagi ayat tentang perumpamaan
Surga, Neraka, atau Akhirat itu, dan karena syurga dan neraka tidak pernah
disinggung telah diciptakan dengan haq walau hanya satu ayat sekalipun dalam
alqur’an, berarti perumpamaan syurga dan neraka adalah dunia fantasi  atau dunia khayalan yang berarti walaupun  Tak kurang dari 110 ayat yang menggambarkan,
betapa akhirat, surga dan neraka itu kekal tetap saja maksudnya adalah kekal
dalam dunia khayalan atau dunia fantasi.”
Bahkan ulama tersebut ketika membawakan surat Huud ayat 106-108, ulama telah
mengingkari ayat tersebut dan menyamarkan arti dan maknanya, padahal dalam
surat huud ayat 106-108, artinya sudah sangat jelas, tetapi ulama telah
mendustai ayat tersebut dan mengingkarinya bahkan telah menyamarkan dan
menyembunyikan arti dan makna yang sebenarnya. Bahkan mereka para ulama
menggunakan logika dengan menghubungkan kebiasaan bangsa arab, karena ulama
telah kebingungan bagaimana cara menyembunyikan dan menyamarkan arti dan makna
surat Huud ayat 106-108, tentang syurga dan neraka yang kekal selama ada langit
dan bumi. Mereka para ulama sudah kehilangan akal sehatnya sehingga
mengada-adakan arti dan maknanya dengan menghubung-hubungkan dengan kebiasaan
bangsa arab yang justru menjadi bumerang bagi mereka sendiri, kalaupun Ini
ungkapan yang biasa disebutkan oleh orang Arab. Mereka biasa mengatakan, “Saya
tidak akan mendatangimu selama langit dan bumi itu ada”. Atau mereka katakan,
“… selama bergantinya malam dan siang”. Mereka maksudkan ini semua untuk
mengungkapkan “selamanya”. Selamanya disini bukan berarti kekal tetapi artinya
sampai mati tidak akan melakukannya, dengan kata lain bukan kekal abadi
selamanya yang dimaksud tetapi selamanya sampai mati saja. ”kenapa ulama ini
mengada-adakan menjadi maksudnya kekal abadi?
Dalam tafsiran yang lain ulama tersebut mengatakan
bahwa yang dimaksud selama ada langit dan bumi adalah langitnya syurga dan buminya
syurga
, sungguh ulama ini telah
berusaha menyamarkan dan menyembunyikan arti yang sebenarnya,
walaupun
begitu tetap saja ulama tersebut keliru dan menjadi bumerang bagi ulama itu sendiri,
karena artinya tetap saja langit syurga dan bumi syurga suatu saat akan hancur
atau tidak kekal, karena ada kata selama
ada langit syurga dan bumi syurga
. Karena pemikiran yang dangkal inilah
sehingga ulama tersebut walaupun sudah berusaha menyembunyikan dan menyamarkan
ayat alqur’an yang sudah jelas artinya tetap saja jadi keliru dan kelihatan
kebodohannya.
Syariah yang dangkal (metode) orang-orang yang menyimpang memang seperti ini.
Kebiasaannya adalah selalu mempertentangkan ayat yang satu dan lainnya. Atau
kebiasaannya adalah berpegang pada ayat yang masih samar (baca: mutasyabih) dan
meninggalkan ayat-ayat yang sudah jelas yaitu ayat muhkam. Seharusnya sikap
yang tepat ketika seseorang menemukan ayat-ayat yang samar dan sulit baginya
untuk memahaminya adalah ia pahami dan membawa ayat tersebut kepada ayat muhkam
(yang sudah jelas maknanya). Bukan malah yang jadi pegangan adalah ayat
mutasyabih yang masih samar.
Itulah yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala, ketika kita menemukan ayat masih samar,
bawalah ayat tersebut kepada ayat yang sudah jelas maknanya agar kita tidak
tersesat. Allah Ta’ala berfirman,“Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran)
kepada kamu. Di antara (isi) nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah
pokok-pokok isi Al qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun
orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah
untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya
melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: “Kami beriman
kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami.” Dan
tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal.” (QS. Ali Imron: 7).
Ayat-ayat yang muhkam (yang sudah jelas maknanya) dalam ayat ini disebut dengan ummul
kitaab (induk kitab). Artinya, ayat-ayat muhkam inilah yang jadikan rujukan
ketika bertemu dengan ayat-ayat yang masih samar bagi sebagian orang
(mutasyabihaat). Namun kecenderungan orang-orang yang sesat adalah biasa
mengikuti ayat mutasyabih (yang masih samar). Dari ayat ini lebih jelas mana
ayat yang mengatakan bahwa surga dan neraka kekal selama ada langit dan bumi, maka
tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang
lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Huud: 106-108) yang
diperkuat dengan SURAT 13. AR RA'D ayat 35. Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa
ialah (seperti taman); dan diperkuat dengan (QS. Al-Qashash : 88)" Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah." Ini menunjukkan bahwa surga dan neraka tidak kekal karena selama
ada langit dan bumi dan diperkuat dengan tiap tiap sesuatu pasti binasa kecuali
Allah, dan syurga dan neraka hanya perumpamaan, dunia syurga dan neraka adalah
dunia fantasi karena tidak pernah ditunjukkan satu ayatpun dalam alqur’an yang
mengatakan bahwa surga dan neraka diciptakan dengan Haq, tetapi yang ada adalah surga dan neraka adalah perumpamaan.
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, yaitu keluar dari kebenaran menuju pada kebatilan, maka
mereka mengikuti ayat yang masih mutasyabih (masih samar). Mereka mengambil
ayat mutasyabih tersebut yang mampu mereka selewengkan sesuai maksud mereka
yang keliru dan dijadikan sebagai pembela mereka karena makna yang masih bisa
diselewengkan sesuka mereka. Adapun ayat-ayat yang muhkam (yang sudah jelas
maknanya), seperti itu tidak dijadikan rujukan mereka. Mereka tidak mau
berpegang pada ayat yang muhkam karena itu bisa menyangkal dan menjatuhkan
pendapat mereka sendiri. ”
Penutup
Inilah beberapa kekeliruan dasar Ulama yang dangkal ilmunya. Ditambah lagi pemahaman ulama
yang berusaha menyamarkan dan menyembunyikan arti dan makna ayat alqur’an
tersebut, hal ini semakin menambah kelamnya citra ulama.
Kami hanya mengingatkan, waspadalah terhadap ulama yang sesat karena dajjal adalah
dari ulama sebagaimana Nabi  shallallahu
‘alaihi wa sallam menasehati kita agar waspada dengan orang-orang yang hanya
mau berpegang pada ayat mutasyabih (yang masih samar) dan meninggalkan
jauh-jauh ayat muhkam (yang sudah jelas maknanya).
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah membaca surat Ali Imron ayat 7 di atas, lalu ‘Aisyah
mengatakan bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika kalian
melihat orang-orang yang sering mengikuti ayat-ayat yang mutasyabih (yang masih
samar), maka merekalah yang Allah sebut (dalam surat Ali Imron ayat 7). Oleh
karenanya, Waspadalah terhadap mereka.”

Semoga Allah memberi taufik dan hidayah pada ulama yang sesat tersebut. Semoga kaum
muslimin yang lain dapat terhindar dari kekeliruan-kekeliruannya dan terhindar
jadi pengikut Dajjal dan terhindar dari fitnah masihidajjal. Hanya Allah yang
memberi taufik.

Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Dia-lah yang menurunkan Al Kitab (Al Qur'an) kepada kamu. Di antara (isi) nya ada
ayat-ayat yang muhkamaat itulah pokok-pokok isi Al Qur'an dan yang lain
(ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong
kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebagian ayat-ayat yang mutasyabihat
untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada
yang mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang-orang yang mendalam
ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat,
semuanya itu dari isi Tuhan kami." Dan tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. SURAT 3. ALI 'IMRAN ayat 7
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia)." SURAT 3. ALI 'IMRAN ayat 8
surat Al-israa’ ayat 81 yang berbunyi,”telah datang kebenaran, dan telah lenyap
kebatilan, sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap”.
"Ya Allah, semoga engkau tidak meghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah
aku atas apa yang tidak mereka ketahui. Dan jadikanlah aku lebih baik dari pada
apa yangg mereka perkirakan" (HR. Bukhori)
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 

Al Baqarah 2.272.
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah
yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta  yang baik yang kamu nafkahkan (di
jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan
cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).

بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
SALAM
JIHAD
DARI  IMAM MAHDI


Mohon
dukungannya baik secara materiil maupun spiritual, Kepada seluruh Dermawan yang
bersedia berjihad dan berjuang melawan DAJJAL dan melawan pengikutnya orang
orang kafir, dan kepada seluruh umat yang terpanggil jiwa dan raganya untuk
berjihad sepenuhnya silahkan bergabung menjadi anggota Ormas Imam Mahdi
daftarkan diri anda melalui email: imamalmahdi@yahoo.com. Atau
imamalmahdi2003@gmail.com


dapat
berjihad melalui Donasi ke:

Paypal:     imamalmahdi@yahoo.com. Atau
imamalmahdi2003@gmail.com
Atau
Bank
BPD Jateng
a/n
: LPK BABEQU COURSE
No.
rekening: 3-015-02681-1
Swift
code:  PDJGIDJA
ATM
CODE:  113
Or
transfer to
Bank
BCA
Beneficiary
account : Imam Sibaweh
Account
Number : 24-7168-5552
Swift
code: : CENAIDJA
ATM
BCA code  : 014
IMAM
MAHDI (IMAM SIBAWEH)

IMAM
MAHDI (Imam S)
Nasab
Dari Ayah
1.         Muhammad Salallahu Alaihi
Wailaihi
Wasalam,
2.
Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan
Sayyidina Ali,
3.
Sayyidina Husen Bin Ali,
4.
Sayyidina Ali Zaenal
Abidin,
5.
Sayyidina Muhammad Al-
Baqir,
6.
Sayyidina Ja’far Shodiq,
7.
Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8.
Sayyidina Muhammad
Annaqib,
9.
Sayyidina Sayyidina Isa
Arrumi,
10.
Sayyidina Ahmad Al-
Muhajir
Ilallah.
11.
Sayyidina Ubaidillah,
12.
Sayyidina Alawi,
13.
Sayyidina Muhammad,
14.
Sayyidina Alawi Muhammad,
15.
Sayyidina Ali Choli’
Qosam,
16.
Sayyidina Muhammad
Shohibul
Mirbath,
17.
Sayyidina Alawi,
18.
Sayyidina Amir Abdul
Malik,
19.
Sayyidina Abdulloh Khon,
20.
Sayyidina Ahmad Syah
Jalal,
21.
Sayyidina Jamaludin
Khusen,
22.
Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23.
Sayyidina Ishak,
24.
Sayyidina Ainul Yaqin
(Sunan
Giri),
25.
Sayyidina Abdurrohman
(Jaka
Tingkir),
26.
Sayyidina Abdul Halim (P.
Benawa),
27.
Sayyidina Abdurrohman (P.
Samhud
Bagda),
28.
Sayyidina Abdul Halim,
29.
Sayyidina Abdul Wahid,
30.
Sayyidina Abu Sarwan.
31
sayyidina Abu Sujak (mayong)
32.
sayyidina KH. Umar Banjaran
33.
sayyidina KH. Abdullah bin Umar 
34.
sayyidina Imron (Ali’s brother bin Abdullah)
35.
KH. Abdullah ahmad syafii
36.
Imam sibaweh Imam Mahdi

Nasab
Dari Ibu
1.         Muhammad Salallahu Alaihi
Wailaihi
Wasalam,
2.
Sayyidina Fatimatus Zahro
dengan
Sayyidina Ali,
3.
Sayyidina Husen Bin Ali,
4.
Sayyidina Ali Zaenal
Abidin,
5.
Sayyidina Muhammad Al-
Baqir,
6.
Sayyidina Ja’far Shodiq,
7.
Sayyidina Ali AL-Uroidi,
8.
Sayyidina Muhammad
Annaqib,
9.
Sayyidina Sayyidina Isa
Arrumi,
10.
Sayyidina Ahmad Al-
Muhajir
Ilallah.
11.
Sayyidina Ubaidillah,
12.
Sayyidina Alawi,
13.
Sayyidina Muhammad,
14.
Sayyidina Alawi Muhammad,
15.
Sayyidina Ali Choli’
Qosam,
16.
Sayyidina Muhammad
Shohibul
Mirbath,
17.
Sayyidina Alawi,
18.
Sayyidina Amir Abdul
Malik,
19.
Sayyidina Abdulloh Khon,
20.
Sayyidina Ahmad Syah
Jalal,
21.
Sayyidina Jamaludin
Khusen,
22.
Sayyidina Ibrohim Asmuro,
23.
Sayyidina Ishak,
24.
Sayyidina Ainul Yaqin
(Sunan
Giri),
25.
Sayyidina Abdurrohman
(Jaka
Tingkir),
26.
Sayyidina Abdul Halim (P.
Benawa),
27.
Sayyidina Abdurrohman (P.
Samhud
Bagda),
28.
Sayyidina Abdul Halim,
29.
Sayyidina Abdul Wahid,
30.
Sayyidina Abu Sarwan.
31
sayyidina Abu Sujak (mayong)
32.
sayyidina KH. Umar Banjaran
33.
sayyidina KH. Imam kudus (adik KH.Abdul Ghoni)
34.
Masnin kakak KH. Hasan Mangkli magelang
35.
Mughniyah
36.
Imam sibaweh bergelar Imam Mahdi